logo
×

Kamis, 25 Agustus 2016

NasDem: Kalau Diagnosa Ahok Psikopat Benar, Harusnya Sangat Rahasia

NasDem: Kalau Diagnosa Ahok Psikopat Benar, Harusnya Sangat Rahasia

Nusanews.com -  NasDem tidak percaya dengan penyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung) yang mendapatkan hasil diagnosa dokter menyatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) psikopat. Walaupun informasi itu benar, tidak mungkin dokter sembarangan mengumbar hasil diagnosa kejiwaan Ahok itu.

"Artinya saya gak pernah lihat hasil psikopat tersebut, itu juga kan hasilnya yang sangat rahasia," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai NasDem DKI Jakarta Bestari Barus, saat dihubungi, Kamis (25/8/2016).

Menurut Bestari, apabila hasil tes kejiwaan yang dilakukan dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto saat memeriksa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta tahun 2012 lalu dipublikasikan, maka dokter yang menanganinya bisa dipenjara jika membocorkan hasilnya ke publik.

"Ya dokternya bisa dipenjara itu kalau membocorkan. Saya enggak yakinlah ada psikopat segala macam," kata pengurus partai yang paling pertama mendeklarasi dukungan kepada Ahok untuk maju dalam Pilgub 2017 itu.

Bestari menambahkan apabila Ahok benar dinyatakan psikopat, pasti tidak akan bisa mengikuti Pilkada Jakarta 2012 ketika diusung Partai Gerindra dan PDI-P. "Kalau kesimpulan akhirnya seperti itu nggak boleh dicalonkan (di pilkada) itu kan melanggar," imbuh Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPRD DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, Ketua DPW PPP DI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) menilai Ahok sebagai psikopat. Lulung mengklaim sudah bertemu dengan dokter yang menangani Ahok pada tahun 2012 lalu.

"Saya pantas menyebut kalau Ahok psikopat. Kenapa bisa bilang begitu? Saya sudah bertemu dengan dokter yang menanganinya. Saya juga sudah ketemu teman-teman dia saat masih di Gerindra," ujar Lulung di sela-sela acara deklarasi "Rumah Amanah Rakyat", kemarin. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: