
Nusanews.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dikabarkan akan bertemu di St. Petersburg, pada hari Selasa (09/08) waktu Rusia.
Keduanya diperkirakan akan membahas Suriah dan beberapa hal lain dalam pertemuan yang sangat simbolis itu.
William Jones, analis senior dari Foreign Policy in Focus dari New York, menggambarkan pembicaraan antara kedua presiden sebagai "pertemuan strategis" yang tidak hanya akan menghilangkan suasana ketidakpercayaan antara kedua belah pihak, tetapi juga akan meningkatkan kerja sama di antara negara-negara di Timur Tengah dalam menyelesaikan krisis Suriah.
Sebelumnya, Erdogan pernah mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mengundurkan diri agar pembicaraan damai berlangsung. Tapi hal-hal telah membaik dan upaya militer Rusia telah memperkuat cengkeraman al-Assad.
Selama beberapa bulan terkhir, hubungan Turki dan Rusia sendiri mengalami keterpurukan, setelah kedua negara saling menghina satu sama lain. Pada bulan November, Turki juga menembak jatuh jet Rusia karena dianggap memasuki wilayah Turki, yang semakin meningkatkan ketegangan antar kedua negara.
Hubungan Turki dengan negara-negara Uni Eropa dan AS juga telah memburuk pasca kudeta gagal.
Turki telah menuntut AS agar mengekstradisi pemimpin Islam Fethullah Gulen, yang sekarang tinggal di Pennsylvania, karena menganggap Gulen sebagai dalam dibalik kudeta. Tapi, AS menantang Turki untuk menunjukkan bukti atas tuduhan itu. (rk)