
Nusanews.com - Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis mengatakan, khotbah yang menganjurkan pilih pemimpin muslim bukan menyinggung Suku, Ras, dan Agama (SARA).
Karena khotbah seperti itu merupakan akidah umat muslim. Tidak bijak jika ada pihak yang menyebut khotbah semacam itu dengan vonis melakukan SARA.
“Ini keyakinan orang islam. Karena akidah ini,” kata Sobri, kepada Kriminalitas.com, Selasa (13/9/2016).
Vonis SARA sendiri, karena ada yang mengaitkan khotbah dengan Pilkada. Padahal niatan khotbah hanya mengingatkan umat. “Tidak perlu mencampur adukkan antara politik dan akidah,” kata Sobri.
Sobri menambahkan, pihaknya selama ini tidak pernah keberatan atas pandangan pihak yang berbeda dari akidah yang dianut. Salah satu contohnya dengan adanya pihak yang menyetujui minuman alkohol.
“Kami saja kan tidak usil kalau ada orang yang setuju dijual minuman beralkohol. Karena itu pandangan orang lain, hak mereka. Padahal kan kami engga setuju,” pungkas Sobri. (kr)