
Nusanews.com - Tokoh Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, lagi-lagi melontarkan sindiran pedas kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lieus kali ini menyindir langkah Ahok yang kerap menggusur sejumlah wilayah di Jakarta. Menurut Lieus, langkah Ahok tersebut bertentangan dengan ajaran Tionghoa yang mengedepankan penghargaan bagi masyarakat.
“Orang Tionghoa itu paling gak mau berperkara. Karena dia inget ada hukum karma. Gak boleh jahat sama orang lain,” kata Lieus dikutip dari kriminalitas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Lieus mengatakan, orang Tionghoa pantang menggusur kediaman orang lain. Menurutnya, dengan menghilangkan kediaman orang lain akan berdampak bagi tidak hokinya nasib si penggusur (Ahok).
“Nanti keturunan-keturunannya hokinya bisa gak bagus,” tegas Lieus.
Lieus pun membantah alasan Ahok yang mengaku menggusur dengan tujuan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Menurutnya, dengan menggusur, sama saja pemerintah menghambat rezeki orang lain.
“Dengan pindah ke rumah susun yang mesti bayar, mata pencahariannya langsung berhenti,” ungkap Lieus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lieus Sungkharisma memang terkenal kerap melontarkan kritikan pedas kepada Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Beberapa waktu lalu, Lieus bahkan menyebut Ahok tidak usah menjadi Gubernur, tapi cukup menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) DKI.
"Orang-orang yang dukung Ahok, yang senang sama dia coba deh lu nanya, apa sih kesuksesan Ahok, paling dijawabnya karena kali bersih, jalan diaspal, pembangunan jalan ini itu, ya kalau gitu gak usah jadi Gubernur, jadi Kadis PU aja deh. Cocok Ahok itu jadi Kadis PU," ungkap Lieus, Minggu (24/7).
Menurut Lieus, menjadi Gubernur harusnya mengayomi, menjadi teladan, punya karakter yang baik, dan terutama bisa dekat dengan warganya.
"Ya iya dong. Kalau Ahok ini kan main gusur, pecat sana-sini, ngomong gak ada etikanya. Dia ngomong aja, gua yang nahan nafas," tegas Lieus. (jn)