
Nusanews.com - Pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini bermain politik, memunculkan tanda tanya besar.
Pengamat politik Muslim Arbi mensinyalir, pernyataan Megawati tersebut membawa pesan “rahasia” untuk KPK. Yakni, Megawati mengintervensi lembaga antirasuah itu untuk tidak mengganggu “hajat politik” Megawati. Utamanya, KPK diminta tidak mengusut kasus skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
“Megawati menyebut KPK main politik, itu menandakan Megawati sedang mengintervensi hukum. Mega minta kasus BLBI tidak diusut, itu pesan yang ingin disampaikan mega,” tegas Muslim Arbi kepada intelijen (07/09).
Menurut Muslim, kasus BLBI bisa menyeret Megawati, karena kebijakan penyuntikan dana ke bank milik konglomerat itu merugikan uang negara triliunan rupiah. “Kalau diusut, Megawati bisa masuk penjara,” papar Muslim.
Muslim menantang KPK untuk berani memeriksa Megawati. “Saat ini tantangan buat KPK untuk mengusut kasus BLBI, termasuk memanggil Megawati. KPK harus berani memanggil Megawati,” tegas Muslim.
Selain terkait BLBI, Muslim menilai, pesan Megawati ke KPK itu merupakan tekanan agar KPK tidak menjadikan tersangka kader-kader PDIP ataupun tokoh yang diusung PDIP, salah satu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “PDIP akan mendukung Ahok, kalau di detik-detik terakhir KPK memberikan status tersangka pada Ahok, citra PDIP bisa jatuh,” papar Muslim.
Tak hanya itu, kata Muslim, lewat pesan ke KPK itu, Megawati meminta kasus skandal pengadaan bus TransJakarta yang diduga melibatkan Joko Widodo, tidak dibongkar KPK. “Kalau Jokowi tersangka, suara PDIP akan turun, terlebih lagi Jokowi itu seorang presiden,” pungkas Muslim.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada pembukaan Sekolah Partai PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat (06/09), Megawati menyebutkan bahwa KPK saat ini bermain politik. “KPK itu sekarang main politik. KPK itu dulu saya yang bikin loh,” ujar Megawati. (it)