
Nusanews.com - Pemilihan Gubernur DKI tinggal 5 bulan lagi, tepat tanggal 15 Februari 2017 warga Jakarta akan menentukan pilihannya, siapa Gubernur yang akan di pilih dan didukung
Tiga calon gubernur sudah ditawarkan kepada warga jakarta, kini tinggal warga Jakarta sendiri yang menentukan dengan cerdas pemimpin mana yang akan menjadi pemimpin pro rakyat bukan pro kepada para pemilik modal ataupun para pengembang
Kekuatan basis massa pendukung pun akan sangat jelas terlihat, mana paslon yang benar benar didukung warga Jakarta dan mana yang hanya didukung elite parpol serta pemodal dibelakangnya
Pemimpin yang bermodalkan dukungan rakyat versus pemimpin yang bermodalkan dukungan pengembang atau pemodal
Warga Jakarta sudah seharusnya jelas melihat dan teliti membaca, pemimpin yang didukung rakyat pasti selalu mengedepankan kebijakan pro rakyat, bukan seperti pemimpin pro pengembang ataupun pemilik modal, dimana kebijakannya selalu membela kepentingan pengembang dan mati hati dengan menjadikan aksi penggusuran rakyat sebagai sebuah solusi
Menggusur rakyat menjadi hal biasa, berteriak membela kepentingan pengembang tanpa rasa malu sudah terang benderang, lantas dimana prioritas keberpihakan bagi warga Jakarta sendiri?
Ini soal pemimpin yang akhirnya dicintai siapa? Apakah dicintai warganya ATAUKAH Pemimpin yang takut dan lari dari rakyatnya
Pemimpin yang bermodalkan rakyat tentu akan menyatu dengan rakyatnya, sementara pemimpin yang bermodalkan pengembang mengapa kemana mana dijaga dan dikawal dengan Laras senjata
Pemimpin bermodalkan rakyat versus pemimpin bermodalkan pengembang, siapa yang akan menang?
Karena hanya kecurangan lah yang bisa mengalahkan pilihan rakyat (ln)