
Nusanews.com - Pakar hukum pidana, Mudzakir, menyarankan agar kisruh yang terjadi antara Mario Teguh dengan Ario Kiswinar dapat diakhiri dengan penyelesaian terbaik.
Menurut Mudzakir, tes DNA adalah pemecahan terbaiknya. Pasalnya, jika tes DNA dilakukan, maka saling klaim kebenaran tidak akan terjadi lagi.
"Kalau bisa tes di empat negara ya, biar lebih objektif. Karena orang bisa aja ngakal-ngakalin gitu. Misalnya satu dikirim ke Amerika, Malaysia, atau negara lain, biar hasilnya lebih obyektif," papar Mudzakir dikutip dari tabloidbintang.com, Sabtu (10/9).
Dan, jika nantinya hasil tes DNA menunjukkan bahwa ayah biologis Ario Kiswinar adalah Mario Teguh, namun tetap tak diakui, maka kata Mudzakir, sang motivator itu bisa kena sanksi pidana.
"Kalau begitu (tetap tak diakui), ada kaidah hukum yang bisa membuat dia memiliki tanggung jawab pidana," tukas Mudzakir.
Seperti diberitakan sebelumnya, polemik Mario Teguh dengan Ario Kiswinar yang berujung saling klaim bermula saat pria 30 tahun itu diundang sebagai bintang tamu di acara Hitam Putih, Rabu (7/9 lalu.
Kala itu Ario Kiswinar curhat soal ayahnya yang katanya Mario Teguh tapi tak diakui.
Ario pun mengaku muncul ke program acara televisi dilatarbelakangi adanya foto akta kelahiran dirinya di media sosial, juga adanya pengakuan Mario Teguh melalui akun Instagram-nya bahwa dia hanya mempunyai dua anak, yaitu Audrey Teguh dan Marco Eben Patriarch Teguh. (jn)