
Nusanews.com - Aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet kembali mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait rencana pemerintah Indonesia yang dikabarkan akan merekrut konglomerat China yang juga Founder Alibaba Group, Jack Ma, sebagai penasihat ekonomi untuk bidang e-commerce.
Seperti dilansir oleh Ecommerceiq.Asia, tujuan dari perekrutan Ma tersebut adalah untuk membantu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia, yang saat ini berkembang pesat khususnya di kawasan Asia Tenggara. Ma disebutkan akan menjadi bagian dari steering committee Indonesia yang terdiri dari 10 menteri.
“Celaka. Presiden bangsaku @jokowi dikendalikan Cina,” cuit Ratna, Jumat (9/9).
Baca Juga: Perburuan Obat Ilegal Ternyata Dimanfaatkan Sebagai Pengganti Ekstasi
Tak hanya mengkritik Jokowi, Ratna pun kembali mencibir Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pasalnya, Ahok ingin melawan langsung aktor intelektual di belakang massa yang menolak keberadaannya. Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Jumat (9/9) kemarin.
Ahok ditolak puluhan warga saat akan meresmikan Pasar Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat.
Di lokasi tersebut, Ahok mengaku geram dengan oknum yang kerap melakukan penolakan terhadap dirinya. Ahok pun menilai, penolakan tersebut merupakan salah satu bentuk ancaman dari orang pengecut.
"UCAPAN2 AHOK @basuki_btp MAKIN MNJUKKAN KEBODOHAN DIRINYA > Ahok Ingin Hadapi Aktor Intelektual Pendemo y Melawannya," cuit Rana.
"Duh alangkah tolol. Rakyat Jakarta, kecuali yg sdh ly sulap jd JEVONG adalah anti Ahok @basuki_btp," lanjut Ratna.
Tak berhenti di situ, Ratna pun mengungkapkan keprihatinannya kepada Ahok, karena menurutnya Ahok dilanda ketakutan siang dan malam karena banyak warga yang menolak dirinya."Ha ha ha -:Alangkah Malang Nasibmu Hok @basuki_btp -:Siang malam KETAKUTAN," tulis Ratna.
Cuitan Ratna tersebut menimpali postingan pakar hukum dan tata negara, Yusril Ihza Mahendra, terkait berita tentang Ahok yang dikawal Brimob dan Gegana saat melakukan kunjungan ke daerah Tambora, Jakarta Barat, Jumat (9/9) kemarin. (jn)