
Nusanews.com - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana mempertanyakan sanksi apa yang pantas diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jika nantinya ia mengulangi lagi perkataanya yang dapat menyinggung umat Islam.
Pernyataan Lulung itu sebagai respon atas permintaan maaf Ahok yang mengutip Alquran surat Al Maidah ayat 51 yang sempat menimbulkan kontroversi pada sepakan terakhir.
"Catat nih, katanya nyesel tidak mau membuat gaduh lagi dan janji tidak akan mengeluarkan ayat-ayat lagi. Kalau berbuat lagi enaknya diapain ya?," kata Lulung lewat akun Twitter-nya @halus24, Senin (10/10/2016).
Lulung juga mempertanyakan adakah pihak yang bisa menjamin ke depannya mantan Bupati Belitung Timur itu tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Ada yang jamin tuh manusia gak ngomong sembarangan lagi?," tegas Ketua DPW PPP DKI tersebut.
Lebih jauh Lulung mengungkapkan, kisruh yang terjadi diakibatkan karena Ahok merasa dirinya sebagai orang yang paling benar, sehingga tidak menjaga tutur katanya dalam berpendapat.
"Memangnya di dunia hanya dia yang paling benar, makanya punya perkataan dijaga. Makanya jangan asbun (asal bunyi)," sindir Lulung.
Meski demikian, namun Lulung juga mengapresiasi permintaan maaf dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut, dan berharap masyarakat dapat memaafkannya.
"Kalau ada orang yang sudah mengakui kesalahannya lalu minta maaf, kita harus hargai," paparnya.
Walau permintaan maaf Ahok dihargai, namun bagi Lulung hal tersebut tak serta merta membuat proses hukumnya berhenti. Tujuannya agar ke depannya Ahok lebih berhati-hati dalam bertutur kata.
"Permohonan maafnya kita hargai tetapi proses hukum yang ditangani kepolisian harus tetap dijalani agar tidak terulang lagi ucapan yang menyakitkan," tegas Lulung. (nn)