logo
×

Selasa, 25 Oktober 2016

SBY Sindir Kasus Pembunuhan Munir Coreng Demokrasi di Era Sebelum Dirinya Memimpin

SBY Sindir Kasus Pembunuhan Munir Coreng Demokrasi di Era Sebelum Dirinya Memimpin

Nusanews.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menilai kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, merupakan kejahatan serius dan mencoreng demokrasi.

Dikutip dari Wikipedia, Munir wafat 7 September 2004, di pesawat Garuda GA-974 kursi 40 G dalam sebuah penerbangan menuju Amsterdam, Belanda.

Dia dibunuh dengan menggunakan racun arsenik yang yang ditaruh ke makanannya oleh Pollycarpus Budihari Priyanto.

Pollycarpus adalah seorang pilot Garuda yang waktu itu sedang cuti.

Pada saat keberangkatan Munir ke Belanda, secara kontroversial ia diangkat sebagai corporate security oleh Dirut Garuda.

Sampai sekarang, penyebab kematian Munir, masih menjadi misteri.

"Kejahatan yang mengakibatkan meninggalnya aktivis HAM Munir adalah kejahatan yang serius, sebenarnya mencoreng demokrasi kita waktu itu," kata SBY di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor, Selasa (25/10/2016).

Menurutnya kasus Munir menjadi perhatian masyarakat.

"Menjadi perhatian baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia," ucapnya.

SBY memastikan langkah yang telah dilakukan era pemerintahannya dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh.

"Utamanya dalam konteks penegakan hukum," kata SBY.

Ketua Umum Partai Demokrat ini menjelaskan, apa yang dilakukan di era pemerintahannya dalam mengusut kasus pembunuhan Munir sudah sesuai dengan batas-batas kewenangan ‎pejabat eksekutif.
Serta kewenangan yang dimiliki penyelidik, penyidik, dan penuntut. (tn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: