
NUSANEWS - Tidak hanya diwarnai dengan atribut milik Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno, lokasi blusukan Sandi di Jalan Dukuh II RT 02/01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (24/11) juga dihiasi dengan spanduk penolakan warga.
Spanduk penolakan berisi kalimat 'Kita Semua Bersaudara, Penista Agama Dilarang Masuk Kampung Gua, Keluarga Besar Moehadjir' itu terpasang pada salah satu dinding luar rumah warga di sisi gang.
Spanduk sepanjang lima meter itu diungkapkan Hilman (40) warga setempat memang sengaja dipasang warga yang diketahui merupakan keluarga besar H Moehadjir, tokoh masyarakat Kampung Dukuh.
![]() |
Spanduk penolakan berisi kalimat 'Kita Semua Bersaudara, Penista Agama Dilarang Masuk Kampung Gua, Keluarga Besar Moehadjir' itu terpasang pada salah satu dinding luar rumah warga di sisi gang Jalan Dukuh II RT 02/01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (24/11). |
"Spanduknya memang sudah dipasang lama, waktu habis demo gede (4 November 2016-red) di Monas itu. Spanduk itu yang pasang memang keluarga sini, mereka nggak mau dia (Ahok-red) kampanye di sini," ungkapnya.
Hingga kini, spanduk penolakan terlihat masih terpasang rapih.
Spanduk itu berbaur dengan atribut, baik spanduk, poster dan stiker milik Anies-Sandi yang terpasang di dinding rumah dan gang permukiman warga. (tn)