
NUSANEWS - Penolakan kampanye calon gubernur dan wakil gubernur asal petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat terjadi di beberapa wilayah Jakarta.
Ada dugaan kuat penolakan warga terhadap kehadiran Ahok-Djarot di sejumlah titik kampanye telah diatur atau disetting oleh kelompok tertentu, yang menjadi rival pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017.
Hal itu dikatakan, anggota Tim Pemenangan pasangan Ahok-Djarot, William Yani. Menurutnya, kelompok tersebut menyiapkan sekitar 15 orang di setiap kecamatan.
"Kami dapat informasi, disetiap kecamatan itu katanya ada 15 orang yang mensetting, Jadi, ketika Ahok atau Djarot melakukan kampanye di wilayah tertentu, mereka akan turun (menolak)," kata Yani saat dihubungi Sabtu (12/11/2016).
Saat ini, tim pemenangan masih mendalami informasi itu. Namun, sampai saat ini, pihaknya belum mendapat bukti. Karena itu, kampanye Ahok-Djarot tetap berjalan seperti biasa.
"Harapan kami, masyarakat jangan terganggu pada hal-hal seperti itu, tetap pada pilihan masing-masing. Karena hasil survei menunjukkan, enam bulan sebelum pelaksanaan pilkada, sebanyak 31 persen masyarakat sudah tahu siapa calonnya," ujar Yani.
Menurut William, hasil survei tersebut menunjukkan, kampanye tidak mengganggu konsentrasi masyarakat untuk memilih. "Jadi hasil survei menunjukkan pada umumnya pilihan masyarakat tidak terkontaminasi dengan kampanye," tuturnya. (nn)