logo
×

Jumat, 11 November 2016

Setelah Kopassus, Jokowi Kunjungi Mako Brimob, Kapolri: Kami Loyal pada Pimpinan Negara yang Sah

Setelah Kopassus, Jokowi Kunjungi Mako Brimob, Kapolri: Kami Loyal pada Pimpinan Negara yang Sah

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berkunjung ke Markas Komando (Mako) Brimob di Kelapa Dua, Depok. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan Brimob dan Polri setia kepada pimpinan negara yang sah dan rakyat.

"Hari ini momentum penting bagi kita korps brimob hadir pimpinan tertinggi Polri. Kapolri pimpinan tertinggi di internal Polri, panglima tertinggi di TNI dan Polri adalah Bapak Presiden," kata Tito di halaman Mako Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis Depok, Jumat (11/11/2016).

"Untuk itulah kami loyal kepada rakyat. Jadi kami semua sama memiliki doktrin. Simbol dari Polri role modelnya adalah patih Gajah Mada itulah yang kemudian ada patung di Trunojoyo," sambung dia.

Tito menjelaskan patung Gajah Mada yang berdiri di depan Markas Besar (Mabes) Polri merupakan simbol loyalitas prajurit kepada negara. Apalagi nama prajurit Bhayangkara juga diambil dari pasukan Gajah Mada.

"Itulah Polri disebut namanya prajurit Bhayangkara. Prajurit Bhayangkara sebagaimana Gajah Mada memiliki Catur Prasetya," jelas Tito.

Tito menyebut brimob adalah pasukan elite yang dimiliki oleh Polri. Dengan berpegang pada janji Gajah Mada salah satunya Satya Haprabu yaitu setia kepada negara dan pimpinan, Brimob diajak untuk loyal kepada negara dan pimpinan negara yang sah.

"Apalagi Brimob pasukan elite dan pemukul NKRI. Satya Haprabu setia kepada negara dan pimpinan, kami setia kepada NKRI. Dua elemen utama dalam membangun dan menegakkan negara ini adalah TNI dan polri," kata dia.

Tito menceritakan ketika bertugas di Papua tantangan yang dihadapinya adalah ada elemen sseparatisme. Namun ketika TNI dan Polri bersatu dalam semangat menjaga NKRI tetap utuh hambatan itu menjadi kecil.

"Saya pernah tugas 2 tahun di Papua ada elemen separatisme. Kami tidak tahu mana yang pro dan kontra tapi ketika dua elemen bergabung jadi satu dalam visi yang sama, kelompok itu di mata kami jadi kecil. Artinya dinamika sebesar apapun di negara ini ketika TNI dan Polri berada segaris, sevisi NKRI tetap berdiri," tegas dia.

Tito menyebut Satya Haprabu menjadi doktrin yang harus dipegang prajurit Bhayangkara. Dia menegaskan Prajurit Bhayangkara setia kepada negara dan pemerintahan yang sah. (dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: