logo
×

Jumat, 16 Desember 2016

Ini Motif Teroris Solihin Nikahi Dian, Ternyata Bukan karena Cinta

Ini Motif Teroris Solihin Nikahi Dian, Ternyata Bukan karena Cinta



NUSANEWS - Terduga teroris Nur Solihin (NS) membuat pengakuan mengejutkan. Jaringan teroris Bahrun Naim ini ditangkap bersama Dian Yulia Novi (DYN) dan Agus Supriadi (AS) di Bekasi Jawa Barat, pekan lalu.

Dian adalah calon ‘pengantin’ bom bunuh diri dengan target Istana Merdeka. Solihin menikahi Dian dua bulan lalu, tepatnya pada bulan Oktober 2016.

Solihin menikahi Dian bukan untuk membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, seperti tujuan pernikahan pada umumnya. Solihin menikahi Dian semata-mata untuk mempersiapkan Dian sebagai calon ‘pengantin’ bom bunuh diri di Istana Merdeka.

Solihin mengklaim Dian Yulia Novi sudah lama ingin melakukan jihad, sehingga dia mau menjadi calon pengantin bom bunuh diri.

“Secara garis besarnya kan Dian Yulia Novi sendiri sudah ada keinginan untuk melakukan amanah yang istisyhadiyah (bom bunuh diri) sehingga secara otomatis nanti ada ikhwan yang mengurus dia ketika persiapan dan lain-lain. Dan ini tidak bisa kalau ikhwan di luar dari saya sendiri, sehingga saya sendiri (memutuskan) untuk menikahi Dian Yulia Novi,” ujar Solihin.

Solihin mengaku bahwa pernikahannya dengan Dian Yulia Novi dilangsungkan secara sembunyi-sembunyi, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui pernikahan itu.

Saat menikah pun, Dian hanya diwakilkan. Pernikahan mereka juga tidak dihadiri wali dari kedua belah pihak. Mereka hanya menggunakan wali hakim.

“Ini kan sifatnya amaliyah. Tidak boleh banyak orang yang tahu, ketika saya nanti menikah dengan Neng Dian, kemungkinan besar akan bocor amaliahnya, sehingga kita berinisiatif menikah secara syar’i walau pun itu tidak diakui oleh negara. Tapi insya Allah diakui agama,” ujar Solihin saat diwawancara eksklusif oleh TV One.

Solihin tak memungkiri bila pernikahannya dengan Dian bukan untuk membangun keluarga sakinah, seperti pandangan orang banyak. Pria yang sudah punya istri dan anak sebelum menikahi Dian itu menyebutkan, tujuan pernikahannya dengan Dian adalah untuk mengharap ridho Allah dengan cara melakukan istisyhadiyah.

“Mungkin bisa dibilang beda dengan yang lain. Mungkin yang lain berpikiran untuk membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah di dunia. Tetapi dengan itu (bom bunuh diri) kita tidak hanya mengharap rido di dunia, tapi juga di akhirat,” tambah Solihin.

“Mudah-mudahan Allah menerima amalnya, amal sahidnya, mudah-mudahan dia bisa ditempatkan di jannahnya (surga), sehingga tujuan utama dia adalah akhirat,” tambah Solihin.

Dikatakan Solihin, pernikahan dengan memakai wali hakim diperbolehkan jika orang tua tidak bersedia menikahkan anaknya karena beda pemahaman.

Namun Solihin kebingungan menjawab ketika ditanya dan dijelaskan bahwa orang tua Dian beragama Islam, syahadatnya sama, syariatnya juga sama, sehingga tidak ada alasan untuk menggunakan wali hakim dalam pernikahan tersebut.

“Ini kan ada tujuan lain dalam hal menikah. Tujuannya untuk istisyhadiyah. Dari awal kan saya juga tidak kenal dan tidak tahu siapa Dian. Karena tujuan kita memang menikah untuk itu (istisyhadiyah), ya udah bismillah aja, lillahi taala,” tandas Solihin.

Soal target dan waktu peledakan bom, Solihin mengatakan bahwa semuanya ditentukan oleh Bahrun Naim.

“Saya hanya mengatur. Untuk masalah bom dan pembelian ini itu, mungkin saya tidak terlalu banyak tahu, karena yang saya tahu sudah barang jadi. Terus kita racik barang. Itu saja,” ujar Solihin seraya menambahkan, target dan waktu peledakan bom ditentukan Bahrun Naim dua minggu sebelum Solihin cs ditangkap di Bekasi. (ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: