
NUSANEWS - Nanti malam debat perdana Pilgub DKI Jakarta, digelar. Tiga pasang kandidat, untuk pertama kalinya akan saling berhadapan satu sama lain. Apa mereka berani saling serang ya?
Sesuai jadwal KPUD DKI Jakarta, debat perdana akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, jam delapan malam. Tiga pasang kandidat. Yaitu, Agus-Sylvie, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi akan adu debat bertajuk : Pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta.
KPUD DKI selaku penyelenggara, sudah siap. Ketua KPUD DKI, Sumarno menjelaskan, di debat perdana nanti malam, akan dielaborasi menjadi tiga sesi. Pertama, kesenjangan ekonomi, kedua lingkungan, transporasi, tata kota, infrastruktur dan banjir. Terakhir, soal pendidikan, keamanan warga, pendidikan karakter, resolusi konflik dan kehidupan masyarakat Jakarta.
"Seluruh pihak yang terlibat memiliki semangat yang sama dengan menjunjung keadilan dan keberimbangan, baik itu panelis, moderator maupun televisi penyelenggara karena masing-masing telah menandatangani pakta integritas," ujar Sumarno, saat konfrensi pers soal Pilkada Jakarta, Rabu (11/1) lalu.
Pun para perserta juga sudah siap. Cagub nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan siap mengutarakan solusi masalah Jakarta, hasil gerilyanya saat melakukan kampanye. "Saya ingatkan debat bagian kecil dari proses kampanye. Tiga bulan gerilya bertemu puluhan ribu warga masyarakat di berbagai daerah bentuk pendekatan langsung dengan masyarakat," ujar Agus, Rabu (13/1).
Kandidat nomor urut dua, sekaligus pertahana, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) fokus memperbaiki tutur katanya. Soalnya, gaya bicara Ahok yang blak-blakan, telah membuantnya berkasus sebagai terdakwa penistaan agama Islam.
"Untuk debat besok (hari ini), saya hanya memperbaiki kata-kata saya, dibantu sama teman-teman relawan. Kan sebelumnya sudah dua kali ikut debat," ujar Ahok, di Jakarta, kemarin.
Lebih teknis lagi, Ahok mengatakan sudah berlatih agar dalam menyampaikan program dapat sesuai dengan batas waktu yang diberikan KPUD. "Makanya, saat menyampaikan penjelasan dalam acara debat besok, saya akan usahakan supaya jangan sampai lewat dari waktu yang sudah ditetapkan oleh panitia," tambah dia.
Sementara kandidat nomor urut tiga, Anies Baswedan, mengatakan tidak ada persiapan khusus menghadapi debat nanti malam. Dia bilang, acara debat nanti akan mengalir apa adanya saja. Tentunya, dengan memaparkan konsep dan gagasan untuk Jakarta.
"Kalau kita selalu ngalir. Anda lihat sendiri kok kita sama-sama kompak aja. Ada tema yang nanti tema bang Sandi bicara saya tambahain, ada yang tema saya bicara bang Sandi tambahin. Nanti kita improvisasi," ujar Anies di Jakarta, kemarin.
Debat nanti malam, barang tentu menjadi perhatian serius masyarakat. Pasalnya, isu ibukota ini sudah menjadi isu nasional karena dalam prosesnya diwarnai peristiwa besar, seperti persidangan kasus Ahok.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Syafuan Rozi mengatakan, debat nanti malam bisa saja menjadi panas dan saling menyerang jika salah satu kandidat memicu pertanyaan sengit. "Namun, kemungkinan itu kecil. Biasanya, debat perdana masih saling membaca karakter satu sama lain. Kita lihat, apa mereka berani saling serang," ujar Syafuan kepada Rakyat Merdeka.
Dia berharap, debat nanti malam akan adu program memimpin Jakarta. Jadi, jangan sampai ada perdebatan di luar konteks yang justru mengarahkan perdebatan kepada debat kusir. "Ini menarik, jangan sampai debat kusir. Nah, kehadiran Agus di debat juga menjadi yang dinanti karena kan perdana," pungkasnya.
Sementara, Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti berpendapat, debat kandidat Pilgub DKI menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya selama masa kampanye, isu yang diangkat bukanlah visi misi dan program kerja masing-masing kandidat.
"Dua bulan kampanye tatap muka lebih banyak diisi oleh isu yang SARA ketimbang soal visi misi. Kalau enggak ada pilkada ini bisa disebut tanpa isi tidak ada yang ditawarkan," kata Ray kepada wartawan di KPUD Jakarta, kemarin.
Sehingga, tegasnya momen debat dan dialog bersama masing-masing pasangan calon tentang gagasan dan program sangat penting. Sebab dengan adaanya debat ini mengembalikan kembali makna dan tujuan kampanye sebagai ajang 'jualan' ide dan gagasan. (rmol)