logo
×

Senin, 16 Januari 2017

Diisukan Nyapres, Peluang Gatot Dinilai Kecil

Diisukan Nyapres, Peluang Gatot Dinilai Kecil

NUSANEWS - Pengamat Politik Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan tidak ada yang salah jika Panglima TNI Gatot Nurmantyo ingin ikut dalam Pilres 2019. Itu adalah hak sebagai warga negara.

"Loh ya gak apa-apa, malah bagus, inikan tanda Indonesia tidak pernah kehabisan tokoh pemimpin. Saya tidak melihat ada hal negatif dari kabar ini. Bahkan seharusnya ada Gatot Gatot lain yang muncul menuju 2019," katanya kepada INILAHCOM, Minggu (15/1/2017).

Ia menjelaskan, saat ini memang peluang Gatot memang masih lebih kecil dari sejumlah nama yang belakangan sudah sering disebut untuk ikut bertarung. Tapi dalam dunia politik segala sesuatu bisa berbalik arah dengan cepat.

"Sekarang sih kecil, kan belum diapa-apain," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, isu Panglima TNI akan ikut berlaga di Pilpres belakangan menyeruak. Politikus Partai Golkar Azis Syamsudin mengatakan, mencalonkan diri sebagai capres adalah hak dari setiap warga negara Indonesia. Namun, dia menilai terlalu dini membicarakan pencalonan itu. Mengingat pesta demokrasi itu waktunya masih lama.

Diketahui, Gatot sendiri dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (8/11/2016) malam menegaskan bahwa dirinya tidak akan memilih jalan sebagai presiden.

"Umur saya sudah 56 tahun, karena itu lebih baik saya menjadi tumbal untuk menjaga Kebhinekaan Tunggal Ika, dari pada harus jadi presiden," kata Gatot.

Jenderal Gatot Nurmantyo adalah lulusan AKABRI tahun 1982. Ia lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 13 Maret 1960. Gatot sendiri adalah perwira TNI dari kesatuan infanteri alias korps baret hijau.

Presiden Joko Widodo resmi melantik mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Pelantikan pun selesai dilaksanakan pada 8 Juli lalu di Istana Negara.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: