
IDNUSA - Usai memimpin jalannya Debat Pertama Pemilu DKI Jakarta, sang moderator Ira Koesno sempat berswafoto bersama pasangan calon gubernur yang hadir.
Namun dua hari lalu, Ira Koesno protes karena ada netizen yang usil memotong foto tersebut.
Dalam foto itu terlihat perempuan kelahiran 30 November itu hanya terlihat diapit pasangan calon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Sedangkan foto pasangan nomor satu dan tiga tidak terlihat lagi karena dipangkas.
Dalam foto yang diunggah netizen itu diselipkan tulisan "Mbak @irakoesno bersma pemimpin yg sudah #TerujiTerbukti"
— Dede Budiyarto (@kangdede78) January 18, 2017Ira yang mengetahui hal itu langsung protes.
Melalui akun Twitternya, Ira mempertanyakan pemotongan foto tersebut.
"Kenapa fotonya diedit ya? Nanti intepretasinya bisa beragam! Saya selfie dng semua paslon saat itu." begitu tulis Ira Koesno.
Tak pelak cuitan itu dengan cepat mendapat respon dari netizen.Kenapa fotonya diedit ya? Nanti intepretasinya bisa beragam! Saya selfie dng semua paslon saat itu. https://t.co/CV5nkLUm0U— Ira Koesno (@irakoesno) January 18, 2017
Banyak netizen yang membully akun pengunggah foto tersebut, namun ada pula yang mencoba berkomentar lebih bijak dengan menunjukkan foto aslinya.
Tak ingin aksi saling bully berlanjut, sehari kemudian Ira Koesno meminta para pengguna Twitter untuk berhenti membahas persoalan foto tersebut.
Siapa Pengganti Ira Koesno?Sudah ya Tuips membahas foto editan nya. Stop jd saling hujat. Mending bahas foto asli jaman jadul:)— Ira Koesno (@irakoesno) January 19, 2017
Pada debat kedua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, KPU DKI tidak lagi meminta Ira Koesno untuk memandu acara tersebut. KPU sedang cari sosok lain, Jumat (20/1/2017).
Belum diketahui alasan pasti kenapa Ira Koesno diganti, apakah terkait tema yang berbeda, mungkin adanya kesalahan fatal yang pernah dilakukan Ira Koesno, atau ada alasan lainnya.
Seperti dilaporkan oleh Nursita Sari, Reporetr Kompas.com, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, mengaku kesulitan mencari moderator yang akan memandu jalannya debat kedua pasangan cagub-cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hingga saat ini, KPU DKI masih mencari moderator yang tepat.
"Moderator sedang dalam proses pencarian, belum ketemu, sulit," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat,
Sumarno mengatakan, banyak sosok yang bisa menjadi moderator.
Namun, yang menjadi kendala adalah orang yang bersangkutan dikhawatirkan tidak netral.
"Sudah nemu yang ini, yang ini cakep (berintegritas), begitu kita lihat, pernah beri dukungan KTP ke paslon, di-upload di Facebook-nya," kata dia.
KPU DKI, lanjut Sumarno, sangat selektif memilih moderator.
Pihaknya ingin moderator yang memiliki integritas dan netral. Moderator juga harus bisa diterima semua pihak.
"Diterima oleh tim kampanye dan TV penyelenggara. Jadi kalau sekadar nyari semau KPU banyak, tapi kan ada pertimbangan-pertimbangan," ucap Sumarno.
Debat kedua Pilkada DKI akan berlangsung pada Jumat (27/1/2017) pekan depan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Debat kedua bertema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan.
KPU DKI Jakarta berencana tiga kali menyelenggarakan debat.
Debat pertama telah berlangsung pada Jumat (13/1/2017) lalu, sementara debat ketiga akan dilakukan pada 10 Februari 2017. (tn)