
IDNUSA - Film "Istirahatlah Kata-kata" (Solo,Solitude) yang menceritakan kehidupan penyair legendaris, Wiji Thukul, menjadi medium publik untuk mengingatkan lagi janji pemerintah menuntaskan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Memanfaatkan momen penayangan film tersebut, Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan #SahabatWijiThukul menagih komitmen Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan sederat perkara HAM, salah satunya kasus Penghilangan Paksa 1997/1998.
IKOHI dalam pernyataan persnya mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memiliki modal politik, yaitu rekomendasi Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 28 September 2009.
Karena itu, pencarian terhadap Wiji Thukul dan 13 aktivis yang masih hilang menjadi tuntutan utama dari para keluarga korban kepada pemerintahan Jokowi-JK yang menjadikan isu ini sebagai materi kampanye Pilpres 2014.
Ditegaskan bahwa keluarga korban penghilangan paksa memiliki hak atas kebenaran, keadilan dan pemulihan. Presiden Jokowi harus memenuhi hak-hak tersebut agar tindak penghilangan paksa tidak pernah lagi terjadi di Indonesia dengan alasan apapun. (rmol)