
IDNUSA - Niat baik Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin yang bersedia menjadi penengah (mediator) atas polemik antara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, harus disambut positif oleh semua elemen bangsa.
Begitu dikatakan Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Sabtu (21/1).
"Upaya Din Syamsuddin memediasi kedua tokoh tersebut melalui dialog, patut kita dukung. Terutama agar bangsa ini tidak semakin terperosok ke dalam jurang perpecahan karena adu domba yang dilakukan pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia tetap rukun dan damai,” sambungnya.
Dia menilai, polemik yang terjadi antara kedua tokoh nasional itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
"Ibu Mega dan Habib Rizieq adalah aset bangsa. Mereka harus dipertemukan untuk berdialog. Apalagi selama ini Habib Rizieq bersama FPI merupakan salah satu Ormas Islam yang aktif mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan yang digagas almarhum Bapak Taufik Kiemas,” demikian Lieus. (rmol)