NUSANEWS - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan sebelum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi Presiden, masyarakat Tionghoa selalu merayakan tahun baru Imlek secara sembunyi-sembunyi.
"Setiap perayaan Imlek, kita tidak akan bisa lupakan suatu kesempatan yang pernah diambil Gus Dur," kenang Menteri Enggar saat menghadiri acara "Kick Off Pasar Murah" yang diselenggarakan Artha Graha Peduli (AGP) di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1).
Pasar murah ini adalah kegiatan yang rutin digelar AGP untuk membantu masyarakat kurang mampu. Kali ini, kegiatan tersebut khusus digelar AGP untuk menyambut perayaan Tahun Baru Tionghoa atau biasa disebut Imlek, yang akan jatuh pada Sabtu 28 Januari 2017.
Selain Menteri Enggar, acara "Kick Off Pasar Murah" juga dihadiri pemilik Grup Artha Graha, Tomy Winata, dan Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid.
Saat ini, jelas Menteri Enggar, perayaan Imlek serta kegiatan agama dan adat istiadat Tionghoa sudah bisa dilakukan dengan terbuka.
Menurutnya, hal ini karena Gus Dur, Presiden keempat RI itu adalah sosok pemersatu yang memandang semua orang memiliki kedudukan yang sama.
Gus Dur pun menurut Menteri Enggar sangat rendah hati. "Gus Dur begitu luar biasa, begitu akrab (dengan semua orang)," imbuhnya. (rmol)
