logo
×

Selasa, 17 Januari 2017

"Pancasila Soekarno, Ketuhanan Ada Di Pantat", Legislator PDIP Langsung Tanyakan Ke Habib Rizieq

"Pancasila Soekarno, Ketuhanan Ada Di Pantat", Legislator PDIP Langsung Tanyakan Ke Habib Rizieq

NMIndonesia - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifah mempertanyakan langsung ke Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq soal polemik Pancasila.

Yaitu, pernyataan dalam rekaman video dimana Habib Rizieq menyebut "Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pantat, sedangkan Pancasila Piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala."

Pertanyaan tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI dengan para pentolan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).

"Saya sebetulnya dari kemarin-kemarin itu ingin sekali bertanya pada Habib langsung. Tapi saya enggak punya kesempatan untuk ketemu. Hari ini saya ingin tanya pada Pak Habib Rizieq, ‎apa yang Pak Habib Rizieq maksudkan waktu itu bahwa Pancasila Bung Karno itu letaknya di pantat?" ungkapnya mempertanyakan.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku sebagai salah seorang pengagum Bung Karno. Karenanya melihat video pernyataan Habib, seketika dia merasa marah.

"Terus terang saya pengagum Bung Karno, pada saat itu saya merasa darah saya menggelegak," akunya.

Sejak kecil dirinya diajarkan oleh orang tua termasuk para ulama tak boleh berkata seperti itu. Dia kemudian seakan menyindir Habib Rizieq dengan mengatakan bahwa pihaknya yakin saat ini pun Rizieq sekalipun akan mengajarkan pada semua orang untuk tidak berkata kasar dan harus berbicara dengan bahasa yang santun.

"Tapi s‎aya terkaget-kaget ‎waktu itu, apa maksudnya Pancasila Bung Karno itu letaknya di pantat," ujarnya.

Sementara, lanjut dia, semua warga negara Indonesia harusnya harus menjunjung tinggi ideologi, idelisme dan dasar negara ini, termasuk Pancasila.

"Apakah memang harus seperti itu, mengatakan perbedaan pendapat itu," tukasnya.

Sebelumnya Habib Rizieq sudah menjelaskan, bahwa dalam Sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan susunan: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Keadilan Sosial dan (sila kelima), Ketuhanan.

"Ini Pancasila Soekarno. Artinya dalam susunan Pancasila Soekarno, 'Sila Ketuhanan' dijadikan 'Sila Buntut', yaitu sila kelima atau sila yang terakhir," tandasnya. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: