logo
×

Jumat, 13 Januari 2017

Presiden Jokowi ke Perbankan: Memang Pusing Mengurus Rakyat

Presiden Jokowi ke Perbankan: Memang Pusing Mengurus Rakyat

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengingatkan agar seluruh industri jasa keuangan terutama perbankan, memperhatikan betul pertumbuhan kredit kepada usaha kecil, nelayan dan petani. Penyaluran kredit diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan mereka yang produktif.

"Tolong, saya minta arahkan kepada usaha-usaha kecil, arahkan kepada usaha-usaha mikro, arahkan kepada nelayan untuk sisi produktif, arahkan kepada petani untuk sisi-sisi produktif bukan konsumtif," ujarnya saat menyampaikan pidato pada acara Pertemuan Awal Tahun Pelaku Industri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1).

Presiden Jokowi mengingatkan, industri jasa keuangan tidak selalu memprioritaskan penyaluran kredit kepada usaha-usaha yang besar. Sebab, penyaluran kredit secara merata menjadi langkah awal mengentaskan kesenjangan.

"Jangan semangatnya kalau urus yang besar-besar. Saya senang yang besar berkembang, tapi saya lebih senang kalau yang kecil ini ikut berkembang. Memang pusing mengurus rakyat. Kredit untuk rakyat itu pusing karena banyak sekali. Tapi itulah pekerjaan mulia yang harus kita lakukan untuk mereka," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Solo ini menitipkan pesannya kepada para pemerintah daerah untuk bersama-sama dengan pemerintah pusat membantu masyarakat kecil agar lebih produktif. Bantuan tersebut salah satunya dapat berupa subsidi bunga yang dapat meringankan beban masyarakat penerima kredit.

"Saya minta kepada Gubernur memberikan subsidi-subsidi bunga kepada yang kecil-kecil tadi dari APBD. Jangan sampai sekarang kita ini senang memberi bantuan-bantuan sosial yang tidak produktif. Berikan bantuan-bantuan itu kepada hal yang produktif, untuk memberikan injeksi kepada masyarakat agar mereka semuanya produktif," jelasnya.

Dalam upaya peningkatan dan pemberian bantuan kredit, Presiden Jokowi menekankan gerak aktif para pelaku industri jasa keuangan. Menurutnya, sudah bukan lagi saatnya menunggu permintaan bantuan, namun semua pihak harus mampu mendata sekaligus menjemput bola.

"Kejar mereka, jangan tunggu mereka. Kalau cuma menunggu tidak akan mereka datang ke bank. Mau buka pintunya saja bingung karena ditutup semua. Kantor bank kok tutup semua? Ya tutup kalau tidak datang. Banyak yang masih seperti itu," tegasnya.

Gerak aktif tersebut, lanjut dia, perlu dilakukan agar masyarakat tidak terjerat utang pada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Di sisi lain, sebenarnya pemerintah telah menyiapkan bantuan kredit dengan bunga yang hanya sembilan persen per tahun.

"Jangan sampai mereka ambil kredit dari rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Padahal di perbankan ada bunga yang hanya sembilan persen per tahun. Karena mereka tidak tahu. Kenapa tidak tahu? Karena tidak ada yang memberi tahu," pungkas mantan Gubernur DKI ini. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: