
IDNUSA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1998-2005, Ahmad Syafii Maarif mengatakan, kelompok-kelompok intoleran berkembang di Indonesia karena karena diamnya kaum mayoritas.
"Sebenarnya itu (kelompok intoleran) pengecut," kata Syafii Maarif di ruang redaksi Suara Muhammadiyah, hari ini, seperti dikutip Suara Muhammadiyah.
Mayoritas yang diam itu, menurut Buya sebenarnya memiliki pemahaman dan kesadaran yang bagus. Sehingga, jika mereka bersuara, maka selesai masalahnya. "Mayoritas diam itu nalarnya jalan," kata Buya.
Syafii meminta agar ormas-ormas anarkis dan gemar melakukan penghakiman harus dihentikan. Ormas apapun hendaknya tidak melakukan pelanggaran hukum di wilayah negara yang menganut Pancasila.
Namun, Buya Syafii sama sekali tidak menyebut nama ormas tertentu. Pernyataannya dimaksudkan sebagai peringatan untuk semua.
"Polisi swasta harus dihentikan aktivitasnya," kata Syafii.
Jika tidak dihentikan, maka dikhawatirkan perlawanan justru akan dilakukan oleh masyarakat. "Perlawanan sudah mulai muncul," tutur Buya.
Buya, karena itu, berharap gesekan kecil di Indonesia jangan terlalu dilebih-lebihkan. Apalagi dikait-kaitkan akan menimbulkan konflik besar seperti di Timur Tengah.
"Kalau seperti Suriah, belum, masih lama. Kecuali kita mayoritas tidur," tuturnya. (rn)