
IDNUSA, JAKARTA - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Munawar Ahmad mengaku sempat ditawari uang yang diduga untuk memuluskan proyek e-KTP oleh adik Andi Narogong, Vidi Gunawan saat di Hotel Atlet, Jakarta Pusat.
Munawar yang merupakan Ketua Tim Teknis pendamping pengadaan perangkat keras proyek e-KTP menolak uang tersebut, karena curiga ada motif korupsi lantaran dilakukan secara suka rela.
"Anda boleh menjalankan proyek ini asal semuanya benar. Ngak ada kepentingan untuk saya. Bagi saya, ya bicara teknis saja. Jangan bicara yang lain-lain. Kita tahu sendiri lah, orang minta bantuan untuk lancarkan pekerjaan, tentu ada sesuatu," kata Munawar saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Bungur, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Setelah menolak tawaran uang, Munawar langsung pergi dan meninggalkan Vidi. Akan tetapi, Vidi mengejarnya dan memaksanya untuk menerima uang dalam tas tersebut dengan alasan barang tersebut adalah oleh-oleh dari Andi Narogong.
Munawar tetap menolak pemberian tersebut. Tapi ia mengaku terus dikejar sampai ke penginapan, sampai akhirnya Munawar harus mengusir Vidi.
"Saya dikejar ke tempat penginapan saya. Saya dikejar, tapi saya bilang pergi. Saya tidak perlu. Pergi," ungkapnya.
Sementara itu, Vidi Gunawan membenarkan usaha pemberian uang tersebut, namun ia mengaku tidak mengetahui secara jelas apa isi tas tersebut.
"Saya kurang tahu isinya (tas itu). Kakak saya (Andi Narogong) yang menyuruh untuk menyerahkan itu, karena ditolak saya pulangkan tas ke kakak saya," tutur Vidi. (ts)