
IDNUSA, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam, membantah kabar yang beredar bahwa adanya pertemuan antara Sekjen FUI, KH Muhammad Al-Khaththath dengan Tommy Soeharto sebelum aksi 313 di Hotel Kempinsky, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017) lalu.
“Isu itu jelas fitnah, tidak ada pertemuan itu, yang ada Sekjen FUI bertemu saya malam itu sampai Jumat (31/3/2017) dini sebelum akhirnya beliau ditangkap,” tegas Usamah Hisyam yang juga Koordinator Steering Commite Aksi 313, dalam keterangan persnya bersama Tim Advokasi GNPF MUI di AQL Center, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017).
Usamah menceritakan, malam itu dirinya bertemu dengan KH Muhammad Al Khaththath di Grand Indonesia untuk membahas persiapan aksi 313 bukan untuk menggulingkan atau makar yang dituduhkan pemerintah.
“Ini perlu klarifikasi juga bahwa malam itu kita bertemu karena saya menginap di Hotel Darmawangsa dan diambil lah titik tengah di Grand Indonesia itu, karena KH Al -Khaththath masih di iNewsTV untuk wawancara, karena sampai malam membahas maka saya yang menyarankan agar Kiai Al Khaththath nginap saja di kempinsky dan saya pula yang membayar hotel itu, ” tegasnya.
Lanjutnya, setelah pertemuan dengan dirinya itu, Al Khaththath istirahat bersama istrinya di hotel dan pagi dini hari itu ditangkap.
Menurut Usamah apa yang dilakukan aparat kepolisian adalah kriminalisasi karena jelas tuntutan FUI adalah untuk meminta Presiden mencopot Ahok dari jabatannya karena statusnya sudah tersangka.
Jika kriminalisasi menjadi sesuatu hal yang biasa, justru hal terebut menjadi ancaman untuk negara. “ini artinya adalah aparatlah yang menciptakan ancaman negara, bukan rakyat, bukan umat,” tukasnya. (ki)