
IDNUSA, JAKARTA - Dion Agasi (27), relawan tim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Ahok-Djarot, membantah bahwa kericuhan yang terjadi di Jalan Petamburan VII RT 06/06, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (17/4/2017) sore, terkait dengan pembagian sembako saat masa tenang kampanye.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang, Komisaris Polisi Mustakim, saat menginterogasi Dion yang sempat diamankan oleh warga pasca kericuhan terjadi.
"Dia (Dion) mengaku hanya meminta izin kepada Ketua RT 06 bernama T.B Moh. Syahgrul Fahdehil untuk merealisasikan pembuatan Kartu Jakarta Lansia (KJL)," kata Mustakim saat dimintai konfirmasi, Selasa (18/4/2017).
Seperti halnya Dion, Ketua RT 06 juga membantah bahwa terjadi kegiatan pembagian sembako yang berujung kericuhan pada sore kemarin.
"Keterangan dari Ketua RT 06 bahwa tidak ada pembagian sembako hanya realisasi pembuatan KJL," ucapnya.
Meski begitu, hingga kini kedua orang tersebut masih dimintai keterangan lebih dalam. Polisi pun hingga kini masih berjaga di lokasi keadian.
Sebelumnya, terjadi keributan di kediaman T.B Moh. Syahgrul, ketua RT 06, Jalan Petamburan.
Keributan diduga dipicu lantaran adanya pembagian sembako murah yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku relawan pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Dion Agasi.
Warga yang mendapatkan informasi bahwa di Petamburan VII sedang bagi-bagi sembako, kemudian memberitahukan kepada Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) tingkat kota.
Beberapa orang yang diduga berasal dari pendukung Paslon calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta No.3 juga datang ke lokasi akibat adanya informasi itu untuk mengamankan sembako yang berada di rumah ketua RT.
Sementara itu, Dion dan Ketua RT Fadehil pun akhirnya dibawa untuk dimintai keterangan oleh polisi serta panwas. (tn)