
NUSANEWS, JAKARTA - Kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan hingga kini belum menemui titik terang. Sejak kejadian pada 11 April 2017 lalu, aparat kepolisian masih berjibaku untuk mengungkap pelaku di balik penyiraman itu.
Sementara kini Novel, sang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu masih menjalani proses pemulihan di rumah sakit Singapura.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sejauh ini penyidik baru mendapatkan identitas terduga pelaku. Akan tetapi untuk memastikannya perlu pendalaman lebih jauh lagi.
"Tentunya dengan mengantongi identitas itu artinya kan banyak sekali masukan informasi dari masyarakat. Nanti informasi yang kita dapatkan akan kita singkronkan dengan kesaksian, dengan barbuk, saksi ahli, apa ini bisa singkron atau tidak," kata dia di Jakarta, Selasa (2/5).
Meski mengantongi sejumlah identitas, bukan berarti mereka memiliki potencial suspect. "Masih belum kalau itu," tambahnya.
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan, untuk kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan harus segera diungkap. Polda Metro Jaya harus bisa mencari tahu secepatnya siapa pelaku penyiram air keras itu.
"Saya berkali-kali katakan investigasi, selidiki, ungkap secepatnya," tegas dia kepada wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/4).
Dikatakan Syafruddin, kasus itu telah menemui titik terang, akan tetapi dia enggan memerinci dari titik terang tersebut. "Titik terangnya engga bisa diungkapkan di sini, Polda Metro saja. Nanti titik terang, (malah) kabur nanti pelakunya," sambung jenderal bintang tiga ini. (jpg)