
NUSANEWS, JAKARTA - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menyatakan tarif listrik di Indonesia tidak tergolong mahal jika dibandingkan dengan tarif listrik di negara-negara tetangga sekawasan, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
"Tarif listrik kita masih kompetitif di ASEAN. Enggak lebih mahal dibanding negara-negara tetangga," kata Jonan, dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Berdasarkan data terbaru yang dilansir PT PLN (Persero), status Mei 2017, untuk golongan rumah tangga, tarif tenaga listrik Indonesia sebesar Rp 1.467 per kWh masih lebih murah dibandingkan Filipina yang sebesar Rp 2.359 per kWh, Singapura sebesar Rp 2.185 per kWh, dan Thailand sebesar Rp 1.571 per kWh.
Sedangkan tarif listrik rumah tangga di Malaysia dan Vietnam yang lebih murah dibanding Indonesia. Di Malaysia Rp 1.148/kWh dan Vietnam Rp 1.268/kWh.
Tapi masih ada tarif rumah tangga bersubsidi di Indonesia yang jauh lebih murah dibandingkan negara-negara di ASEAN termasuk Malaysia dan Vietnam, yaitu pelanggan 450 VA dengan tarif hanya sebesar Rp 415 per kWh, dan pelanggan 900 VA rumah tangga tidak mampu sebesar Rp 586 per kWh.
Jonan meminta PLN terus melakukan efisiensi agar tarif listrik untuk masyarakat bisa semakin turun, makin murah dan terjangkau di masa mendatang. "Kita berusaha makin efisien. Kalau bisa juara," tutupnya. (dtk)