
NUSANEWS - Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam (FPMI) Jawa Barat mengecam keras penganiayaan yang menimpa kiai dan ulama di Bandung beberapa waktu lalu. FPMI pun siap menjadi pembela para Ulama dan Ustad dari berbagai bentuk tindakan kekerasan.
“Kami dari elemen pemuda dan mahasiswa Islam Jawa Barat dengan tegas mengecam penganiayaan kepada para ulama dan aktivis Islam dalam berbagai bentuk. Kami siap menjadi garda terdepan untuk membela ulama-ulama kami dari gangguan dan ancaman pihak-pihak yang begitu membenci Islam dan aktivitas para ulama,” kata Ketua FPMI Jabar, Mashun Sofyan, di Bandung, Senin, (5/2/18).
Mashun melanjutkan, ulama merupakan pewaris para nabi yang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah dan Rasulnya, sehingga sudah menjadi kewajiban para pemuda dan umat Islam secara keseluruhan untuk membela dan menjaga para ulama. Jika ustad dan ulama mendapat kemualiaan di sisi Allah dan Rasulnya, sudah seharusnya umat Islam lebih memuliakan mereka.
“Ulama adalah perwaris para nabi yang mendapatkan tempat mulia disisi Allah dan Rasulnya, sehingga tidak layak dan tidak pantas jika seorang ulama diperlakukan secara tidak hormat, tidak layak seorang ulama dipersekusi dan dikriminalisasi, bahkan sangat keji jika berusaha menganiyaya ulama hanya karena para Ulama begitu tegas dan luas menyampaikan kebenaran ditengah-tengah arus kekufuran saat ini,” tegas Mashun.
Ulama merupakan gung ilmu dalam menyampaikan Islam, bahkan tidak sedikit cahaya-cahaya islam keluar dari lisan mereka sebagai wasilah seseorang mendapatkan hidayah Islam. Sehingga segala bentuk teror pada ulama dan ustad sama halnya dengan meneror umat Islam secara keseluruhan, tentu bagi mereka yang Iman masih bersarang didadanya.
“Segala bentuk teror kepada ulama sama halnya melakukan teror kepada umat Islam. Tentu kondisi ini tidak akan pernah kami diamkan. Kami akan mengecam segala bentuk teror kepada umat Islam dan teror kepada ulama, serta kami akan melakukan pembelaan kepada para ulama dan umat Islam yang terzalimi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, penganiayaan beruntun dialami oleh ulama dan kiai di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Di antaranya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, KH Sang Umar Basri dan Komandan Komando Brigade Persis, Ustadz Prawoto. Umat ganjal dengan kasus tersebut. Pasalnya, seluruh pelaku merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.
SUMBER