logo
×

Kamis, 22 Februari 2018

Pesan dari Habib Rizieq yang Batal Pulang: Soal Ahok hingga Kekerasan Ulama

Pesan dari Habib Rizieq yang Batal Pulang: Soal Ahok hingga Kekerasan Ulama

NUSANEWS - Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab yang sempat dikabarkan akan pulang pada 21 Februari akhirnya angkat bicara. Melalui sambungan telepon, Habib Rizieq mengaku menunda kepulangannya lantaran ada kelompok yang mengadu domba umat Islam dan hal itu mengancam keselamatannya.

Habib Rizieq mengaku memilih untuk tetap berada di Arab Saudi sesuai dengan nasihat sejumlah ulama yang pernah datang menghampirinya.

"Aneka masukan dan nasihat saya dapatkan, baik dari yang menghendaki agar saya segera pulang karena ingin kembali bersama berjuang melawan para pecundang, maupun dari yang menghendaki saya menunda kepulangan karena kekhawatiran mereka terhadap keselamatan saya maupun keselamatan keluarga dan umat Islam," ucap Habib Rizieq kepada jemaahnya yang telah berkumpul di Masjid Ba'itul Amal, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/2).

Meski menunda kepulangannya, Habib Rizieq menyampaikan sejumlah pesan pada masyarakat. Pesan tersebut ditujukan untuk jemaahnya, kepolisian hingga Mahkamah Agung. Berikut pesan yang disampaikan Habib Rizieq:

1. Dear Mahkamah Agung, tolong tolak permohonan PK Ahok.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengajukan peninjuan kembali (PK) ke Mahkamah Agung. PK tersebut terkait putusan PN Jakarta Utara yang menjatuhkan vonis dua tahun penjara karena dianggap menistakan agama.

Atas hal tersebut, Habib Rizieq meminta MA menolaknya. Menurutnya, Ahok tidak boleh lagi mengajukan PK karena tidak pernah melakukan banding.

"Aturan Mahkamah Agung sudah jelas bahwa suatu kasus yang tidak melalui proses banding dan kasasi, tidak bisa, dan tidak boleh diajukan PK ke Mahkamah Agung dan ingat Ahok tidak pernah melakukan banding ataupun kasasi, sehingga PK-nya (Ahok) ke Mahkamah Agung wajib untuk ditolak, demi tegaknya hukum," kata Habib Rizieq saat berorasi.

Massa mulai padati Masjid Ba'itul Amal, Cengkareng (Foto: Aria Pradan/kumparan)

2. Dear polisi, kok ada perbedaan antara perlakuan kepada saya dengan Honggo dan Victor?

Habib Rizieq membandingkan perlakuan polisi terhadap kasus yang menjeratnya dengan dua kasus lain. Keduanya adalah dugaan korupsi kondensat yang dilakukan Honggo Wendratno dan dugaan penistaan agama oleh Victor Laiskodat serta Ade Armando.

Di kasus korupsi kondensat, ia menyoroti polisi yang tak menyebar luas foto buronan Honggo. Berbeda dengan saat dirinya mangkir pemeriksaan polisi dan pergi ke Mekkah.

Sementara, Habib Rizieq menuding proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Victor tidak berjalan dengan semestinya. Begitu pula dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ade Armando.

"Kasus para penista agama yang sudah dilaporkan tak satu pun diproses sebagaimana mestinya. Seperti kasus-kasus Viktor Laiskodat yang telah menista agama Islam dan mengancam pembantaian umat Islam hingga kini tidak jelas prosesnya. Bahkan salah satu dari para penista agama justru terang-terangan kasusnya di SP3 (penghentian penyidikan) dan diumumkan secara terbuka di berbagai media, seperti kasus Ade Armando," sebut Habib Rizieq.

Habib Rizieq liburan di Turki (Foto: Dok. Istimewa)

3. Dear jemaah, segera selidiki kasus penganiayaan para ulama.

Kekerasan terhadap ulama yang belakangan ini terjadi juga tak luput dibicarakan Habib Rizieq. Ia meminta jemaahnya agar menyelidiki kasus penganiayaan tersebut.

"Ayo bersama-sama kita kerja keras untuk selidiki dan harus kita kejar siapa yang berada di balik penganiayaan dan pembunuhan kepada ulama selama ini," ujar Habib Rizieq.

"Jika nanti kita sudah dapatkan siapa yang berada di balik ini semua, dan bukti yang cukup, ayo kita habisi mereka semua dan saya akan turun perang melawan mereka," tegasnya.

Habib Rizieq juga meminta agar umat Islam untuk menjaga persatuan dan melindungi ulama dari segala ancaman bahaya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: