NUSANEWS - PKS menyambut baik imbauan Imam Besar FPI Rizieq Syihab soal perlunya Gerindra, PKS, PAN dan PBB berkoalisi di Pemilu 2019. Ketua DPP PKS Al Muzammil optimistis koalisi tersebut nantinya bisa mengalahkan Joko Widodo.
Menurut Muzammil survei Jokowi jelang Pilpres 2019 masih cukup rendah. Sehingga, kans koalisi penantang untuk mengalahkan Jokowi masih cukup besar.
"Ya tentu kita optimistis. Pak Jokowi surveinya masih pada 44 persen," ujar Muzammil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).
"Tidak naik untuk seorang incumbent. Itu kan bukan angka yang aman dan angka yang sangat tidak istimewa," imbuhnya.
Muzammil berpendapat semakin banyak koalisi maka proses demokrasi pun dapat berlangsung lebih kompetitif, sebab tak hanya ada satu calon tunggal.
"Demokrasi itu kan meniscayakan adanya kompetisi calon lebih dari satu. Kalau satu orang enggak punya alternatif apalagi satu kotak kosong menang, itu kan lebih tidak pantas lagi," papar Muzammil.
"Imbauan (dari Rizieq Syihab) itu bagus. Enggak ada masalah bagi PKS. Kita berdialog seberapa besar koalisi di Gerindra kita sambut. Artinya Gerindra, PKS, PBB, PAN atau ada yang lain enggak ada masalah," lanjutnya.
Dengan adanya koalisi tersebut, Muzammil juga berharap semua kalangan dapat bersatu mendukung siapa pun sosok calon yang diusung nanti dalam Pilpres 2019. Dia mengapresiasi usulan Rizieq, sebagai seorang tokoh yang punya banyak massa.
"Dukungan publik itu baik dari mereka yang religius, nasionalis atau nasionalis religius kita harapakan semua. Dan salah satu tokoh memang Habib Rizieq, karena dia tokoh 212 saya kira memang punya khalayak di belakang beliau," ucap Muzammil.
Imbauan Rizieq terkait koalisi partai itu disampaikannya melalui Wasekjen Gerindra Andre Rosiade dalam pertemuan di Arab Saudi pada Rabu (21/3) malam. Dalam pertemuan itu, Rizieq mengharapkan adanya koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan PBB.
Rizieq bahkan menyebut akan menggalang kekuatan 212 untuk koalisi ini.
SUMBER
