logo
×

Minggu, 24 Juni 2018

Palestina Sebut Rencana Damai AS Sebuah Ilusi

Palestina Sebut Rencana Damai AS Sebuah Ilusi

NUSANEWS - Otoritas Palestina (PA) mengecam keras proposal perdamaian yang akan diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Menurut PA, proposal perdamaian, yang akan merampas hak-hak warga Palestina hanyalah ilusi semata.

"Ide-ide Amerika atau kesepakatan yang memotong posisi Palestina di Yerusalem, kenegaraan dan pengungsi hanya akan mengarah pada jalan buntu," kata juru bicara PA, Nabil Abu Rudeina dalam sebuah pernyataan.

"Ada hal-hal yang tidak dapat ditimbang dengan bantuan emas dan kemanusiaan, atau solusi yang mencoba untuk memotong dari konflik sejarah lebih dari 100 tahun. Delegasi Amerika harus meninggalkan ilusi bahwa menciptakan fakta palsu dan memalsukan sejarah akan membantu menjual ilusi-ilusi itu," sambungnya.

Rudeina, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (24/6), kemudian mengatakan, perdamaian hanya bisa dicapai dengan turut memenuhi hak Palestina untuk menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.

"Damai sejati menuntut komitmen terhadap resolusi legitimasi internasional yang didasarkan pada pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya pada 1967," katanya.

Sebelumnya,  mediator Senior dan Sekjen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, turut mengecam proposal itu, roposal perdamaian itu diharapkan akan ditandatangani dalam beberapa hari mendatang.

Menurut Erekat rencana perdamaian yang disebut sebagai kesepakatan abad ini yang digembar-gemborkan itu bukanlah sebuah kesepakatan sama sekali, dan sudah dilaksanakan, tanpa memperhatikan kepentingan Palestina.

"Jika ada rencana, ini dilaksanakan di lapangan: dengan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem yang diduduki, menarik dukungan untuk solusi dua negara, memotong dana ke UNRWA (badan PBB yang membantu pengungsi Palestina yang terlantar) dan, akhirnya, mencoba untuk menormalkan apartheid Israel di Palestina," kata perunding senior itu.

Menurut Erekat, negosiator AS tidak lain telah menjadi juru bicara untuk pendudukan Israel.

Pemerintah Trump diharapkan akan mengungkapkan rincian rencana perdamaian yang telah lama ditunggu-tunggu dalam beberapa hari mendatang. Erekat menegaskan bahwa negosiator Palestina belum melihat rancangan resmi dari rencana itu.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: