
NUSANEWS - Pusat Penelitian Politik LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) merilis hasil survei ‘Pandangan Ahli dalam pemetaan kondisi Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam jelang pemilu serentak 2019. Menurut keterangan peneliti LIPI Esty Ekawati, survei ini bertujuan untuk menguatkan demokrasi di Indonesia.
Dalam survei tersebut, para ahli diminta untuk memberikan nilai kepada lembaga demokrasi yang ada di Indonesia. Hasilnya, sekitar 90% penilaian baik diberikan kepada KPK(Komisi Pemberantasan Korupsi). Disusul dengan TNI yang memperoleh 80% nilai baik atau sangat baik.
“Yang masih jadi catatan dan perlu pembenahan yakni kinerja Partai Politik, Polri dan DPR. Lebih dari 80% ahli menilai kinerja Partai Politik buruk atau sangat buruk. Itu perlu menjadi catatan bagi Partai politik untuk kedepannya bisa membenahi kinerjanya,” kata Esty kepada kiblat.net pada Sabtu (11/08/2018).
Esty menerangkan, indikator penilaian baik-buruknya kinerja lembaga demokrasi dilihat dari bagaimana suatu lembaga menjalankan fungsinya. Dalam hal ini, partai politik dinilai dari aspek pendidikan politik, komunikasi politik, demokrasi internal, rekrutmen dan kadidasi.
“Dan ternyata menurut sebagian besar ahli, kinerja Partai dalam aspek-aspek tersebut masih buruk. Jadi secara keseluruhan kinerja Partai Politik buruk dalam membangun demokrasi di Indonesia,”ujar Esty.
Soal kinerja Polri, ia menilai penegakan hukum di Indonesia masih tajam ke bawah, tumpul ke atas. Artinya, masih ada ketidakadilan yang menimpa rakyat kecil.
“Mereka (ahli.red) mengatakan hukum tajam kebawah tumpul keatas itu persoalannya. Jadi masih ada ketidakadilan dalam memperlakukan masyarakat lemah tapi kemudian memberikan keistimewaan kepada orang yang memiliki kekuasaan atau uang yang lebih,”
Survei yang dilakukan di 11 provinsi tersebut melibatkan 145 responden ahli yang kriterianya telah ditentukan oleh tim. Esty menjelaskan beberapa kriteria yang ditentukan diantaranya adalah memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidangnya minimal 5 tahun, aktif dalam mempublikasikan pengetahuannya kepada publik dan menjadi pimpinan suatu organisasi atau aktif dalam organisasi.
SUMBER