logo
×

Senin, 10 September 2018

Ini Dia Sederet Kader Demokrat yang Membelot dan Dukung Jokowi

Ini Dia Sederet Kader Demokrat yang Membelot dan Dukung Jokowi

NUSANEWS - Sejumlah kader Partai Demokrat membelot dan berseberangan dengan kebijakan di pusat yang memutuskan untuk mendukun pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Sandiaga Uno.

Keputusan itu sudah ditanda tangani ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dibacakan langsung olehnya.

Saat deklarasi bakal calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dua anak SBY yang juga pengurus Partai Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), hadir di acara tersebut.

Dalam perkembangannya, sejumlah kader Partai Demokrat membelot dan memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Siapa saja mereka kader Partai Demokrat yang memilih berseberangan dengan partai?

1. Deddy Mizwar

Nasib Deddy Mizwar di kepengurusan Partai Demokrat segera diputuskan. (Kompas.com)

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar setelah pensiun dan gagak dalam pilkada Jabar, menerima tawaran menjadi tim sukses Jokoi-Maruf Amin.

Di sejumlah kegiatan, Deddy Mizwar sudah terlihat ikut. Di antaranya ketia Kiai Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke Kabupaten Bandung.

Deddy Mizwar tampak mendampingi dan menjadi pusat perhatian warga, bahkan banyak yang memintanya berfoto.

Membelotnya Deddy Mizwar ke kubu Jokowi sempat dibahas di rapat DPD Partai Demokrat Jawa Barat. Deddy Mizwar pun hadir.

Hasilnya, Deddy Mizwar tetap menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Jawa Barat, meski dia menyeberang ke kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2018.

Keputusan itu diketahui setelah DPD Partai Demokrat Jawa Barat melakukan rapat yang menghadirkan langsung Deddy Mizwar, Kamis (30/8/2018).

Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Irfan Suryanagara mengatakan dalam rapat tersebut Deddy Mizwar masih tercatat sebagai Ketua MPD Partai Demokrat Jabar dan akan menghadiri acara Hari Ulang Tahun Partai Demokrat pada 9 September 2018.

Irfan tidak menampik bahwa dalam beberapa hari ini tersiar berita bahwa Deddy Mizwar ditunjuk menjadi juru bicara Jokowi-Maaruf.

Padahal Partai Demokrat dengan jelas mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

"Deddy Mizwar fatsun dengan seluruh anggaran dasar dan aturan Partai Demokrat, sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jabar," ujarnya.

Irfan mengatakan tidak mau berandai-andai Deddy Mizwar menjadi juru bicara pasangan lawan. Irfan mengatakan jika seorang kader tidak searah dengan partai, maka akan dikenakan sanksi dari mulai teguran sampai pencopotan keanggotaan.

2. Lukas Enebe

Gubernur Papua Lukas Enembe usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Lukas Enembe, Ketua DewanPimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua, secara lantang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

"Tidak ada urusan. Tidak ada urusan dengan partai," kata Lukas usai dilantik sebagai Gubernur Papua periode kedua oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Dia mengatakan dukungannya kepada Jokowi tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.

Lukas berargumentasi, soal pilihan politik adalah masing-masing dna tidak harus mengikuti arahan dari partai.

Alasan memilih Jokowi karena dia menilai sosok Jokowi mengerti masalah di Papua.

"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provisi Papua, Itu kami catat. Yang terbaik Pak Jokowi, semua persoalan di Papua dia memahami,"ujarnya.

Terkait membelotnya Lukas Enembe ke Jokowi-Ma'ruf Amin, pimpinan pusat Partai Demokrat malah memberikan dipensasi. Tidak ada pemecatan atau respons keras lainnya.

Partai Demokrat akan memberikan dispensasi kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat yang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 dengan berbagai pertimbangan.

Menurut Kapala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, hingga saat ini baru satu daerah yang sedang dipertimbangkan serius mendapatkan dispensasi.

"Hanya Papua yang sedang serius kami pertimbangkan," ujar Ferdinand kepada Kompas.com, Minggu (9/9/2018) malam.

Selain Papua, kata dia, ada tiga DPD lainnya yang juga berkeinginan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Namun, untuk tiga DPD itu, Partai Demokrat belum sampai pada tahap pertimbangan.

3. Tugan Guru Bajang atau Zainal Majdi

Tuanku Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Gubernur NTB yang merupakan gubernur yang hafal Al Quran. (Wisata Lombok)

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainal Majdi, adalah kader partai Demokrat.

Dia menyatakan secara tegas mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Bahkan dia siap menanggung semua risikonya.

Dikutip dari Kompas.com, dia mengaku banyak mendapat kritik dan cacian dari netizen.

"Kalau bertentangan dengan partai, saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalau ada risiko atas pilihan itu ya saya akan hadapi," ujar TGB di kantor Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Rabu (11/7/2018).

4. Ruhut Sitompul

Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. (KOMPAS.com/Indra Akuntono)

Ruhut Sitompul, kader Partai Demokrat yang dikenal sangat vokal, kini menjadi bagian dari tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia masuk ke tim kampanye Jokowi, setelah mendapatkan tawaran dari Luhut Binsar Panjaitan.

Selain menjadi tim kampanye nasional, dia juga masuk ke dalam tim yang dibentuk Luhut Binsar Pandjaitan, yakni Bravo 5.

Dukungan Ruhut Sitompul sudah ditunjukkan sejak Pilpres 2014.

Saat itu, Partai Demokrat menyakatkan netral.

Pada Pilpres 2019, Partai Demokrat memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: