
NUSANEWS - Pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sering dicap memainkan isu berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Salah satunya dikarenakan kedekatan dengan ulama pendukung Gerakan 212.
"Kita sering di-framing bahwa kitalah yang politisasi SARA. Tapi saya ingatkan bahwa kitalah yang paling Pancasilais dari yang lain," ucap Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya di Gedung Smesco, Jakarta, Minggu (23/9).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menceritakan pengalamannya sebagai prajurit TNI telah disumpah untuk mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila. Ketika menjadi pimpinan di TNI, banyak anak buahnya dari berbagai latar belakang, agama dan suku bangsa.
"Saya memang seorang muslim tapi saya punya anak buah dari agama lain. Ada yang beragama Katolik, dia mati dan gugur di bawah komando saya. Jadi, saya paham bahwa semua minoritas ikut memiliki bangsa kita," jelas Prabowo.
Mantan panglima Kostrad itu menambahkan bahwa ada juga anak buahnya yang berasal dari Papua dengan memiliki prestasi tinggi.
"Saya punya prajurit dari Papua, prestasi dia mungkin melebihi 100 orang prajurit lain. Jadi, saya yang paling paham bahwa Indonesia itu semua suku, agama harus bersatu dan berdamai," demikian Prabowo. [wah]
SUMBER