
NUSANEWS - Tim SAR gabungan sudah berada di Kota Palu dan Kabupaten Donggala untuk mengevakuasi korban-korban yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami yang menerjang pada Jumat (30/9).
Namun, masih terdapat kendala yang dihadapi tim SAR untuk menemukan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Keterbatasan akses jalan membuat alat berat belum juga tiba di lokasi.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi persi di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (30/9).
"Tim SAR tidak mudah, banyak kendala seperti listrik padam konunikasi terbatas, alat berat masih terbatas. Kita kerahkan alat berat di kota Palu jumlahnya tidak mencukupi dibandingkan jumlah bangunan yang roboh," jelas Sutopo.
"Juga daerah yang terdampak jalan rusak mengirim alat berat ke Palu megnalami kendala," terang Sutopo.
Saat ini, kata Sutopo, pihaknya sudah memetakan 6 titik yang menjadi perhataian tim SAR untuk mengevakuasi korban.
"6 titk saat ini masih tedapat beberapa titik korban teritmbun bangunan," terang Sutopo.
Saat ini, BNPB mencatat sudah 832 korban tewas akibat bencana tersebut. Di Kota Palu sebanyak 821 orang, dan di Donggala 11 orang. Korban tewas akibat dari tertimpa bangunan roboh serta akibat diterjang tsunami.
Sebagian besar warga diketahui sedang berada di pantai untuk melakukan geladi menyambut ulang tahun Kota Palu.
SUMBER