
NUSANEWS - Hasil survei Indikator yang dilakukan sebelum pengambilan nomor urut menunjukkan elektabilitas calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi mengungguli Prabowo Subianto.
"Dalam jawaban spontan, dukungan untuk Jokowi 46 persen, Prabowo 22 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu, 26 September 2018.
Meski dukungan terhadap Jokowi belum mencapai 50 persen pada simulasi top of mind, Burhanuddin mengatakan kedua calon presiden mengalami tren peningkatan dukungan secara spontan dan relatif berimbang dibandingkan survei sebelumnya.
Misalnya, Jokowi mendapat dukungan 38,2 persen pada Februari 2018; 39,9 persen pasa Maret 2018; 40,6 persen pada Juli 2018; dan 46 persen pada September 2018. Sedangkan elektabilitas Prabowo sebesar 10,9 persen pada Februari 2018; 12,1 persen pada Maret 2018; 13,9 persen pada Juli 2018; dan 22 persen pada Sepetember 2018.
Adapun dalam simulasi dua nama calon presiden, elektabilitas Jokowi mencapai 57 persen dan Prabowo 31,3 persen. Sedangkan yang memilih golput sebesar 1,1 persen. Kendati begitu, menurut Burhanuddin, elektabilitas Jokowi belum termasuk kategori aman lantaran pemilihan masih 7 bulan lagi.
Untuk simulasi dua pasangan, Burhanuddin menuturkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin meraih 57,7 persen suara dan Prabowo - Sandiaga Uno mendapat 32,3 persen. "Dengan selisih ini, belum masuk kategori sangat aman untuk membungkus kemenangan. Buat pendukung Jokowi, 57 persen harus menjadi pelecut untuk naikin elektabilitas. Sedangkan pendukung Prabowo-Sandi ini bukan akhir perjuangan," katanya.
Menurut Burhanuddin, sebanyak 44,8 persen responden menyatakan kecil kemungkinannya mengubah pilihan. Sedangkan 29,5 persen menyatakan sangat kecil kemungkinan. Sebanyak 20,4 persen menyatakan cukup besar kemungkinan dan 4,6 persen responden menyebutkan sangat besar kemungkinan mengubah pilihan presiden.
Survei dilakukan pada 1-6 September 2018 dengan sampel 1.220 responden yang dipilih berdasarkan metode multi stage random sampling. Berdasarkan jumlah responden, diperkirakan margin of error sebesar lebih kurang 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
SUMBER