logo
×

Rabu, 17 Oktober 2018

Demokrat: Lima Penembakan Kok Peluru Nyasar, Gak Masuk Akal!

Demokrat: Lima Penembakan Kok Peluru Nyasar, Gak Masuk Akal!

NUSANEWS - Penembakan DPR RI ternyata bukan empat seperti yang sudah diketahui sebelumnya. Akan tetapi ada empat lubang peluru yang ditemukan.

Dari lima bekas lubang peluru tersebut, dua diantaranya bersarang di ruang kerja anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat.

Yakni di lantai 10, ruangan 1008 yang ditempati Vivi Sumantri Jayabaya dan terbaru didapat di ruang lantai 9 Gedung Nusantara I yang ditempati Khatibul Imam Wiranu.

Menangapi hal itu, anggota Fraksi Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin tak percaya bahwa penembakan itu dihasilkan dari peluru nyasar.

Apalagi dihasilkan dari tembakan senjata api yang dilakukan di lapangan tembak Perbakin di kawasan Senayan.

Demikian disampaikan Didi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/10/2018).

“Apakah masuk akal dikatakan sebagai peluruh nyasar?”

Apakah mungkin peluru menyasar sejauh 400 meter kurang lebih dari lokasi penembakan. Nyasarnya ke atas gedung tinggi pula? Nyasar ke lima ruangan,” kata dia.

Sebaliknya, anak buah Susilo Bamabang Yudhoyono (SBY) itu curiga penembakan itu dilakuan dengan sangat sengaja dan penuh kesadaran.

Sebab, kalaupun benar nyasar karena orang latihan menembak, paling hanya beberapa meter nyasarnya.

“10 meter nyasar dari titik bidikan saja sudah kejauhan, apalagi 400 meter. Sekali lagi masuk akalkah nyasar 400 meter ke banyak tempat atau ruangan?” heran dia.

Akan tetapi, Didi tak tahu persis apa sejatinya motif pelaku melakukan penembakan penuh kesadaran dan kesengajaan itu.

“Hemat saya tidak masuk akal. Yang sangat mungkin adalah penembbakan dengan kesadaran dan kesengajaan penuh. Entah itu karena iseng-iseng atau ada motif tertentu,” tutur dia.

Karena itu, pihaknya mendesak aparat kopolisian agar seceparnya bisa mengusut tuntas dan menyeret pelaku penembakan itu ke meja hijau.

“Saya sepenuhnya menolak teori peluru nyasar. Saya meminta polisi mengusut tuntas. Bisa itu orang iseng, atau penembakan dengan motif tertentu,”

“Keduanya tetap biadab, sebab nyawa yang jadi pertaruhan,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku geram dengan penembakan tersebut.

Karena itu, pihaknya menuntut pihak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut agar benar-benar terang benderang.

Demikian disampaikan Zulkifli Hasan ditemui usai rapat konsolidasi kader PAN dan pemennagan Prabowo-Sandi di Gedung Herlina, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018).

“Kita minta kejelasan dari aparat penegak hukum,” tegasnya.

Ia juga mempertanyakan, bahwa dalam kasus penembakan sebelumnya, polisi menyebut telah menangkap dua tersangka.

Namun nyatanya, hari ini, penembakan kembali terjadi menyasar gedung para wakil rakyat tersebut.

“Katanya itu kan latihan, tidak sengaja, sudah ditangkap orangnya. Lah kok sekarang ada lagi?” heran dia.

Meski tak menyebut bahwa kejadian tersebut bermuatan politis, namun Ketua MPR RI itu juga mengaitkan dengan kejadian penembakan sebelumnya.

“Kemarin Gerindra, sekarang PAN dan Demokrat. Ada apa?” sindirnya.

Untuk itu, ia meminta aparat kepolisian agar bisa cepat menuntaskan kasus tersebut dengan profesional.

Ia khawatir, jika tidak, akan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat kepolisian.

“Kalau berlarut-larut, kita khawatir ini akan distrust terhadap aparat keamanan,” tutupnya.

Untuk diketahui, selain dua peluru yang menyasar anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, ada tiga peluru lain yang ditemukan.

Yakni di ruang kerja anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan Bambang dari Fraksi Golkar, Heri Purnama pada Senin (15/102018) kemarin.

Rabu (17/10/2018) siang tadi, dua lubang peluru kembali didapati.

Yakni di ruang kerja anggota DPR RI yang ditembak tersebut berada di lantai 10, tepatnya ruangan 1008.

Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya.

Sedangkan ruangan satunya yang juga jadi sasaran penembakan yakni ruang 2003.

Ruangan ini dihuni oleh Anggota DPR Fraksi PAN, Totok Daryanto.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: