
NUSANEWS - Di kamar Cendana 323 Rumah Sakit Grestelina, Jalan Hertasning, Kota Makassar, seorang ibu bernama Fadlun Bahmid tengah terbaring sakit.
Wajahnya terlihat masih pucat dan lemas. Badannya tampak terkapar lemah ditutupi selapis sarung.
Fadlun merupakan korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu beberapa waktu lalu. Rumahnya rata dengan tanah akibat bencana dahsyat tepat di hari jadi kota kelahirnanya tersebut.
Namun baginya sakit dan lelah semuanya terbayar dengan lahirnya sang putri pada Jumat lalu melalui operasi sesar.
Meski begitu, nasib malang tak henti-hentinya terus merundung. Pasalnya, bayi mungilnya harus lahir dalam kondisi down syndrome.
Fadlun syok dan tak kuasa menahan tangis saat mengetahui bayi lahir dengan kondisi down syndrome. Apalagi, usai dilahirkan bayi mungil itu harus menjalani perawatan ruang ICU dengan biaya yang tak sedikit.
“Orang-orang tidak kasi tau anak saya down syndrome, makanya tadi sempat tidak mau gendong. Kaget saya, sudah kena musibah, ya Allah besarnya ujianmu,” ujar Fadlun sambil tersedu-sedu saat ditemui tadi malam.
Dibalik kesedihan kelahiran putrinya, ada sebuah cerita saat peristiwa gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami yang tak akan pernah dilupakan Fadlun.
Saat gempa terjadi, Fadlun yang hamil tua sedang berada tak jauh dari Pantai Talise bersama suaminya Supriadi. Namun tiba-tiba, sore itu goncangan kuat tiba-tiba dirasakannya.
Menurutnya, suasana Kota Palu kala itu sangat mencekam. Orang-orang panik sambil berlarian berteriak meminta tolong karena air laut mulai naik.
“Naik mobil itu langsung turun kayak ditelan bumi, saya kaget sampai pingsang, di situ sudah saya syok kontraksi terus,” ujarnya.
“Sampai di rumah saya cari lagi anakku yang pertama, jadi satu malam itu tidak ada tidur. Baru di pengungsian kasian hanya buka karpet tanpa tenda,” sambung Fadlun.
Beruntung, Fadlun bersama beberapa anggota keluarganya dievakuasi ke Makassar oleh anggota ZED STP Gowa sekaligus anggota Polri yang bertugas di Polsek Biring Bulu Bripka Tamrin.
Saat ini, Fadlun masih menjalani perawatan di RS Grestelina. Sementara, beberapa keluarganya mengungsi di rumah dinas Bripka Halim di Aspol Batang Kaluku blok F7, Kabupaten Gowa.
SUMBER