
NUSANEWS - Silvia Dwi Susanti (15), gadis asal Lamongan yang berbobot 197 kg akhirnya mendapatkan penanganan dari puskesmas setempat. Tim dokter dari Puskesmas Bluluk pun mendatangi rumah remaja ini untuk melakukan serangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap Silvia di rumahnya di Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk pada hari Rabu (17/10/2018) karena yang bersangkutan enggan keluar rumah sejak bobotnya mencapai hampir 2 kuintal pada hari
"Pemeriksaan terhadap Silvia sudah berlangsung 2 kali," kata salah satu dokter Puskesmas Bluluk, dr Tono kepada wartawan, Kamis (18/10/2018).
Menurut dr Tono, pemeriksaan awal difokuskan pada berat badan dan saluran pernapasan. Berikutnya, mereka juga melakukan pemeriksaan kadar gula, asam urat dan kolesterol pada Silvia.
"Pemeriksaan awal mengenai pernafasan dan berat badan. Yang kedua mengenai kadar gula, asam urat dan kolesterol," jelasnya.
Hasilnya, kondisi fisik Silvia secara umum dinyatakan sehat. Hanya saja, dr Tono mengungkapkan Silvia harus menjalani perawatan khusus untuk menurunkan berat badannya.
"Alhamdulillah mbak Silvi ini kami periksa untuk tensi normal. Kadar gula, kadar asam urat, kolesterol semuanya normal. Alhamdulillah secara fisik masih dalam batas normal," terang Tono.
Namun ketika dr Tono merinci hasil pemeriksaan timnya, ada temuan berbeda yang dilaporkan. Terkait berat badan Silvia, tim dokter dari Puskesmas Bluluk memastikan bahwa bobot bungsu dari dua bersaudara ini mencapai 179 kg, bukan 197 kg seperti yang diungkapkan keluarga sebelumnya.
Sedangkan untuk tinggi badan, tim dokter mencatat, tinggi badan Silvia hanyalah 145 cm. Tim dokter juga menemukan bahwa lingkar perut Silvia telah mencapai 189 cm yang berarti tergolong ke dalam obesitas sehingga memerlukan penanganan khusus.
dr Tono menambahkan, penanganan khusus itu di antaranya pengaturan pola makan dan pola gerak.
"Insyaallah kami akan melakukan konseling rutin dalam seminggu tiga kali ke rumah," pungkasnya.
SUMBER