
NUSANEWS - Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto menyebut, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jauh lebih baik dari Anies Baswedan.
Tri menyebut, hubungan Kota Bekasi dengan DKI pada saat itu tidak hanya masalah sampah.
Demikian diungkap Tri menanggapi polemik sampah DKI yang selama ini dibuang ke TPTS Bantargebang sebagaimana dilansir detik.com.
“Kami selalu berkiblat pada sesuatu yang baik pada zaman Pak Jokowi dan Pak Ahok di mana pada saat itu dibentuk kemitraan di antara pemda yang ada,” ujar Tri, Minggu (21/10/2018).
Ia menjelaskan, dana Rp194 miliar itu sejatinya hanyalah dana kompensasi untuk TPST saja.
“Yang Rp194 miliar itu hanya untuk kebutuhan yang ada di Bantargebang,” jelasnya.
Menurut Tri, pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan pengelolaan sampah dari DKI Jakarta ke Bantargebang, juga harus dipikirkan.
Sebab, hal itu saling terkait dengan pengelolaan TPST di Bantargebang.
“Makanya kami menganggap Ahok lebih baik, kan PKS dan Gerindra mempertanyakan itu,” bebernya.
DKI di bawah kepemimpinan Ahok itu, tambahnya, juga ikut membangun infrastruktur pendukung lainnya.
Seperti pembangunan jalan di Bekasi Timur dan Jembatan Jatiwaringin.
“Sekarang kita punya persoalan misalnya pembangunan flyover di Pendawa dan Rawa Panjang. Kita dibangun akses ke Bantargebang, misalnya mulai dari pintu tol,” katanya.
“Itu semua pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pengangkutan di Bantargebang,” tutur Tri lagi.
Menurutnya, kalau lebih cepat infrastruktur truk sampah ini dibangun, maka beban lingkungan artinya beban masyarakat akan berkurang.
Truk sampah bisa lebih cepat sampai di Bantargebang.
“Ada pengiritan pemakaian BBM, kerusakan kendaraan, kemacetan dan warga nggak komplain karena bau,” jelasnya.
“Di Cipendawa, kaki yang kita bikin flyover dari Siliwangi ke Bantargebang supaya di simpang Siliwangi tidak terjadi antrean, truk bisa langsung ke Bantargebang. Filosofi ini yang nggak sampai ke Pak Anies Baswedan,” kata Tri.
Pihaknya berharap, Pemkot Bekasi dengan Pemprov DKI bisa duduk bareng menyelesaikan persoalan dana hibah ini.
Wawako ini juga mengajak Anies Baswedan agar mengecek langsung kondisi dari dan menuju TPST Bantargebang.
Pencairan dana sebesar Rp194 miliar sebelumnya disampaikan Gerindra DKI Jakarta.
Gerindra DKI mengkritik dana yang diusulkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebesar Rp 2 triliun ke Pemprov DKI Jakarta.
“Untuk proposal anggaran 2019 Komisi A sudah sempat bahas besaran yang kemungkinan disetujui Rp 153 M. Adapun proposal terbaru pertengahan Oktober minta tambahan fantastis Rp2 triliun. Saya berpendapat, jauh dari kepatutan dan berpotensi melanggar asas pengelolaan keuangan daerah,” ujar Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif, Sabtu (20/10).
Sebelumnya Anies juga sudah menyatakan, hibah untuk Bekasi sudah diberikan pada bulan Mei 2018 lalu.
Nilainya sama seperti yang disebutkan Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif, yakni Rp194 miliar.
Sementara Wawako Bekasi, Tri Adhianto, menyindir Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Dana hibah Rp194 miliar disebutnya tak cukup untuk menyelesaikan infrastruktur jalur truk sampah.
Disebutkan Tri Adhianto, Pemkot Bekasi sudah menerima bantuan keuangan sebesar Rp194,8 miliar dari Pemprov DKI untuk penanganan di lokasi TPST Bantargebang untuk tahun 2018 ini.
SUMBER