
NUSANEWS - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Pondok Gede dinilai tak memiliki niat baik untuk islah alias berdamai.
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat menyangkan sikap PPP pimpinan M. Romahurmuziy tersebut.
Menurut Humphrey, islah sangat penting demi menyelamatkan partai dari ambang batas parlemen alias parliamentary threshold (PT) 4 persen.
Terlebih, selama ini survei membuktikan tingkat elektabilitas PPP masih terbilang rendah.
"Tapi pihak Rommy menolak mentah-mentah solusi islah bahkan mau memperkarakan kita (lewat jalur hukum)," sesal Humphrey dalam konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jalan Talang Nomor 3, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Pondok Gede, Arsul Sani sebelumnya mengancam akan memidanakan Humphrey Cs jika mereka berani menggelar Mukernas III.
Arsul menilai kepengurusan PPP di bawah kepemimpinan Humprey ilegal karena tidak mengantongi Surat Keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut Humphrey, niat baik untuk islah dijawab oleh kubu Rommy dengan sambutan ingin mempidanakan penyelenggara dan peserta Mukernas III, sehingga niat baik mereka menjadi pupus dan patah arang
"Kalau sudah seperti itu ya tadi seperti yang saya bilang, air susu dibalas air tuba. Bagaimana kita mau melakukan lebih lanjut islah kalau pihak yang harusnya bersama sudah tidak mau," tutup Humphrey. [rus]
SUMBER