
NUSANEWS - Ada kepentingan besar yang ingin kembali disuarakan sekelompok umat Islam melalui Reuni Akbar Alumni 212 yang akan kembali digelar pada Desember 2018 mendatang.
Isu itu bukan lagi berkutat pada penistaan agama yang dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab, perkara Ahok sudah selesai di meja pengadilan.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Luthfi Assyaukanie dalam diskusi bertajuk "Reuni Akbar Alumni 212, Melacak Motif, Menimbang Implikasi, Sosial Politik" di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
Dia menduga ada isu yang lebih besar dari kasus Ahok, yang akan diusung dalam reuni nanti.
"Aksi 212 isunya lebih besar dari Ahok, konteksnya bukan Ahok. Kalau isunya Ahok maka harusnya sekarang selesai," katanya.
Lebih lanjut, Luthfi menjabarkan bahwa Aksi Bela Islam 212 yang digelar tahun 2016 lalu, tidak hanya dihadiri oleh demonstran yang tidak suka dengan aksi penistaan yang dilakukan Ahok.
Aksi itu juga dihadiri orang-orang yang tidak suka dengan Joko Widodo lantaran dianggap menghalangi proses hukum terhadap Ahok.
"Sebagian kritis kepada Jokowi tapi sebagian tidak suka terhadap Pak Ahok," pungkasnya.
SUMBER