logo
×

Sabtu, 17 November 2018

Kronologi Pasutri Digorok Tetangga Gara-gara Curi Beras

Kronologi Pasutri Digorok Tetangga Gara-gara Curi Beras

NUSANEWS -  Pembunuhan sadis menggemparkan warga Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (16/11/2018) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pasangan suami istri (pasutri) Barno (75) dan Musini alias Cimpling (65) tewas dengan kondisi mengenaskan setelah digorok tetangganya sendiri, Matal (60). Pasutri digorok hingga lehernya nyaris putus.

Dari informasi dihimpun di lokasi sekitar, kejadian tersebut bermula saat Matal bertandang ke rumah pasutri itu, namun hanya ada Cimpling.

Tiba-tiba Matal menggorok Cimpling ketika berada di kandang. Bahkan dari penuturan warga, leher wanita yang keseharian menunggu warung ini nyaris putus dan usus terburai.

Di saat Matal berada di rumah Cimpling, Barno sang suami datang dari mencari rumput. Matal yang sehari-hari jualan pentol ini, justru makin kalap dan mengejar Barno.

Barno berhasil keluar rumah, tetapi tetap tertangkap oleh Matal. Tanpa menunggu lama, Matal menggorok leher Barno di pinggir jalan.

“Begitu mengerikan peristiwa pembunuhan tersebut,” terang Agus Suwaji, warga sekitar.

Pembunuhan sadis itu kemudian dilaporkan ke polisi. Tak berselang lama, polisi tiba di lokasi kejadian.

Puluhan personel polisi berseragam mupaun pakaian biasa, mengepung rumah pelaku. Bahkan radius sekitar 20 meter sudah terpasang garis polisi dari rumah pelaku. Warga hanya bisa melihat proses tersebut dari kejauhan.

Polisi membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melumpuhkan Matal. Sekitar pukul 17.00, pelaku bersedia berunding dengan polisi. Dari situ polisi memanfaatkan momen untuk menembak tangan pelaku. Sontak pelaku tersungkur dan dibekap polisi.

Tak ingin pelaku semakin liar dan mengamuk, pelaku lantas dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengawalan ketat.

“Ini masih kita lakukan penyelidikan,” ungkap Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Mustijad Priyambodo.

Saudara korban, Anggi, mengaku menyaksikan langsung saat kejadian pembacokan. Namun tidak tahu jelas akar permasalahannya, tiba-tiba pelaku begitu bengis.

“Yang saya tahu pertama Musini, sudah tergeletak di samping rumah korban dengan kondisi lehernya hampir putus,” jelasnya.

Mengetahui itu, pria 29 tahun tersebut bersama warga lain yang bernama Budi mencoba untuk melerai dan sempat menanyakan apa yang terjadi sehingga pembacokan itu dilakukan.

“Saya pernah menanyai pelaku terus dijawab oleh pelaku jika korban pernah mencuri berasnya,” ungkapnya sambil menirukan jawaban dari Matal, pelaku pembacokan.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: