
NUSANEWS - Jubir Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin mengkritik pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menolak Perda Syariah dan dan Injil. Sebab, hal itu bertentangan dengan Pancasila sila pertama.
Menurut Novel, sila pertama ketuhanan yang maha esa sudah jelas mengatur rakyat Indonesia untuk mengaplikasikan kehidupan beragamanya dalam kehidupan sehari-hari dan bernegara.
"Di sana dijamin kebebasannya sesuai UUD 45 Pasal 29 asal berdasarkan keadilan yang memang ada juga dalam sila Pancasila dan proporsional," kata Novel kepada wartawan, Selasa (12/11/2018).
Novel mengatakan, tidak ada masalah jika provinsi dengan mayoritas muslim menjalankan Perda Syariah. Begitu sebaliknya Perda Injil diterapkan di provinsi mayoritas pemeluk agama Kristen. Namun, harus berdasarkan hasil musyawarah.
"Proporsional saja. Kalau daerah itu mayoritas kristen boleh-boleh saja menerapkan perda injil selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan kepentingan rakyat Indonesia," katanya.
Soal hukum yang berdampingan dengan agama, Novel memberi contoh jika satu wilayah berisi mayoritas penganut agama Islam maka tidak ada yang salah jika diterapkan hukum syariah menjadi Perda.
Sebelumnya, Grace Natalie menegaskan komitmen Partai Solidaritas Indonesia untuk mencegah tindakan ketidakadilan, diskriminasi dan intoleransi dengan tidak mendukung pembentukan Perda Syariah dan Injil.
“PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. PSI tidak akan pernah mendukung perda-perda Injil atau perda-perda syariah. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa,” tegas Grace saat peringatan hari jadi PSI keempat.
SUMBER