NUSANEWS - Emas dan logam mulia, yang sebagian besar telah diabaikan oleh investor tahun ini, berada di tengah-tengah pemulihan yang solid pada bulan Desember, dan diproyeksikan akan mendapatkan momen safe-haven lagi segera.
Harga emas lebih tinggi minggu ini, mencapai tertinggi dalam lima minggu pada hari Kamis lalu di USD1.267 per ons.
Menurut konsultan riset ekonomi Capital Economics, target akhir-2019 untuk Emas adalah USD1.300 per ons, diikuti oleh level USD1.400 pada akhir 2020.
“Kuartal terakhir menandai perubahan haluan untuk harga emas dan tanda apa yang akan datang. Oleh karena itu, kami terus berharap emas akan bergerak lebih tinggi tahun depan, meskipun dengan sedikit kenaikan sebesar USD50 per ons,” tulis ekonom di Capital Economics dalam sebuah laporan seperti yang di lansir dari Russia Today (24/12)
Mereka menjelaskan bahwa prospek optimis didasarkan pada minat investor untuk kembali ke emas ketika pengetatan mulai berakhir dari Federal Reserve (The Fed).
“Kami memperkirakan pengetatan Fed akan berakhir pada pertengahan tahun depan. Bahkan, penurunan dramatis dalam ekspektasi pasar pengetatan Fed selama enam minggu terakhir telah menjadi faktor kunci dalam pemulihan harga emas," kata laporan itu.
Di prediksikan bahwa pada tahun 2020 The Fed akan mulai memotong suku bunga lebih dari harga pasar saat ini, yang seharusnya mendorong harga pada akhir tahun depan.
Para ekonom mengatakan dolar AS yang lebih lemah sebagai pendorong utama emas lainnya pada 2019.
Permintaan untuk aset safe haven harus dilakukan dengan baik tahun depan,kata Capital Economics menambahkan, bahwa kepemilikan ETF (Exchange-traded fund) diperkirakan akan naik kembali di atas 80 juta ons.
“Kami berpikir bahwa harga akan terus naik setelah 2019, didukung oleh penurunan yang mendalam dalam ekonomi AS pada tahun 2020 dan pelonggaran kebijakan moneter AS. Perkiraan kami adalah untuk harga emas mencapai USD1.400 per ons pada akhir 2020," kata para ekonom Capital Economics.
SUMBER
