NUSANEWS - Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sulawesi Selatan Andi Hasbi Nur berencana membangun bank sampah induk yang bisa dipakai kabupaten/kota. Sebab, hingga saat ini, hanya Kota Makassar yang memiliki bank sampah induk.
Tak hanya itu, Pemprov berharap ada pengelolaan sampah menjadi biji plastik yang bisa dimanfaatkan oleh kabupaten-kota. Sehingga sampah plastik yang terkumpul visa segera diurai menjadi biji plastik.
Di Makassar, kata Hasbi, masih membutuhkan tempat pembuangan sampah. Masih ada beberapa pemukiman yang belum memiliki tempat pembuangan sampah. Akibatnya, warga memilih membuang sampah ke saluran air.
“Harusnya dihitung jumlah perbandingan penduduk dan bak sampah. Untungnya, Lantamal VI (TNI AL) ikut menangani sampah yang ada di kanal atau saluran air. Mereka memasang jaring untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut,” kata Hasbi.
Dalam waktu dekat, kita akan lakukan Forum Grup Diskusi (FGD) terkait penanganan sampah plastik. DPLH Sulsel akan mengundang seluruh kabupaten-kota dan Asosiasi Pengelola Sampah Indonesia (APSI).
Sejauh ini, Sulawesi Selatan sudah memiliki 1.700 unit bank sampahnya. Bank sampah merupakan sistem pengumpulan sampah plastik yang bernilai ekonomi. Dengan adanya bank sampah, sampah plastik bisa diurai. Selain itu, sampah plastik yang selama ini menjadi persoalan bisa mendatangkan keuntungan.
SUMBER
