NUSANEWS - Rahman namanya, pria asal Tegal Jawa Tengah itu nekat berjalan kaki ratusan kilometer dari Tegal menuju Jakarta hanya untuk bertemu Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto.
Alhasil, pria berusia 45 tahun ini bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno.
Kepada awak media, Rahman mengaku berjalan kaki dari Tegal sejak 2 Juli 2018 hingga Desember. “Kalau berangkat dari tegal tanggal 2 bulan 7 jam 15.00 WIB,” ujarnya.
Kedatangan Rahman pun disambut hangat oleh Prabowo itu di Kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (20/12) sore.
Sebelum dialog berlangsung, Prabowo sempat menemui Rahman yang membawa poster dan bendera merah putih didepan kediamannya dan berbincang santai sebelum diajak masuk ke kantor BPN yang berada persis disamping rumahnya.
“Selamat datang Pak Rahman. Terima kasih sudah jauh-jauh berjalan kaki untuk bertemu dan memberi dukungan kepada saya dan Sandiaga Salahuddin Uno,” ucap Prabowo.
Rahman pun menjelaskan bahwa tujuannya bertemu dengan Prabowo adalah ingin memberikan semangat dan mendukung perjuangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno untuk memenangkan Pilpres 2019 mendatang serta menyampaikan aspirasi masyarakat Tegal.
“Terimakasih pak Prabowo telah menemui saya, saya ingin ketemu bapak untuk kasih dukungan kepada bapak dan Pak Sandiaga Uno agar terus semangat dan menang di pemilu nanti,” ungkap Rahman.
Setelah berbincang santai akhirnya Prabowo mengajak Rahman untuk masuk ke kantor BPN yang berada disamping kediamannya untuk melanjutkan obrolan santainya. “Ayo kita masuk kedalam Pak Rahman ke kantor pemenangan kita,” ajak Prabowo.
Saat berbincang dengan Prabowo, Rahman menyampaikan keluhannya yang selama ini dirasakan dan dialami oleh sejumlah masyarakat Tegal. Ia menginginkan adanya perubahan pada 2019 mendatang dengan menjadikan Prabowo sebagai Presiden RI.
“Saya ingin menyampaikan, dan secara pribadi mendukung beliau (Prabowo) dan ingin menyampaikan aspirasi dri warga Tegal,” ujarnya.
“Intinya satu, 2019 ganti presiden, dan ingin perekonomian lebih baik, istilahnya kaya sembako, kebutuhan pangan itu bisa stabil dan petani tidak menjerit karena harga pupuk yang mahal. Dan apalagi pemerintah masih besar-besaran mengimpor beras atau gula dari luar negeri,” tambah Rahman.
SUMBER
