NUSANEWS - Sejumlah lembaga aktif merilis hasil surveinya menjelang Pemilu 2019. Sayangnya, hasil survei itu diragukan bahkan cenderung meresahkan.
Penilaian itu disampaikan akademisi Musni Umar. Menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) itu, hasil survei belakangan ini wajar tidak disanksikan publik sebab tidak transparan. Baik dari sisi metodologi maupun pendanaannya.
Dalam hal metodologi, Musni mengungkap rahasia di balik wawancara yang dilakukan lembaga survei. Konon, responden memang diarahkan untuk memilih pilihan tertentu.
Meski data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara, menurutnya setiap orang, baik itu responden maupun bukan, bisa berubah tergantung konteks dan situasi yang dihadapi.
“Fenomena yang kita saksikan di saat kampanye dengan hasil wawancara saya dengan masyarakat itu sama sekali tidak tercermin dari hasil survei yang ada,” terang Musni di Jakarta, seperti dilansir JPNN, Selasa (26/3/2019).
Selanjutnya dari sisi netralitas, Musni menyebut hasil survei lembaga survei cenderung bias. Terlebih pendanaan survei tersebut juga misterius.
“Jadi dia tidak mandiri, siapa yang mendanai tentu lembaga survei itu dia akan mengikuti yang mendanai,” tandasnya.
SUMBER
