
DEMOKRASI.CO.ID - Serangan separatis bersenjata di beberapa wilayah di Papua mengancam terjadinya eksodus di provinsi paling timur Indonesia itu. Setelah penebaran teror di Wamena, Lanny Jaya, dan Tolikara, kini Kota Ilaga menjadi target mereka.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah berani menyerang perkampungan warga secara terang-terangan di Kota Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak, Papua, Ahad (29/9). Penyerangan itu menyebabkan kontak senjata dengan aparat gabungan TNI-Polri.
Selain melakukan serangan secara terang-terangan, mereka juga membakar rumah-rumah warga. Fenomena ini sebelumnya juga terjadi di Wamena hingga terjadi kerusuhan pada Senin (23/9) yang menelan banyak korban.
Kini warga pendatang di Wamena dipaksa mengungsi dan sebagian memilih angkat kaki atau pulang kampung. Sebanyak 10.000 pengungsi dan lebih 2.500 eksodus.
Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan, pihaknyauga berencana mengungsikan warga dan pegawainya ke wilayah Timika untuk sementara waktu. Jika tidak, dia memperkirakan peristiwa ini akan menimbulkan dampak yang luar biasa di wilayah Puncak.
“Kami akan kirim warga ke Timika, supaya situasi mereda. Kalau mereka tetap tinggal pasti tidak tenang, baik pegawai, pedagang maupun saudara-saudara lainnya. Dampaknya luar biasa, kios tutup, minyak tidak ada, beras tidak jalan, maka ini menimbulkan efek luar biasa,” ujarnya.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Ary Purwanto membenarkan terjadinya penyerangan di Kota Ilaga. Penyerangan terjadi sejak Sabtu (28/9) malam pukul 19.00 WIT. Kemudian, penyerangan berlanjut pada Ahad (29/9).
Selain membakar rumah warga, lanjut Ary, KKB juga menyerang Posko Satgas yang berada di wilayah Ilaga. Saat ini, warga telah mengunsi ke Posko sejak Sabtu malam.
Ary menegaskan, aparat keamanan masih bersiaga di Posko Satgas untuk mengantisipasi aksi serangan susulan dari Kelompok kriminal bersenjata. “Keseluruhan tim telah tiba di Posko Satgas sejak pukul 13.00 WIT. Saat in masih bersiaga mengantisipasi aksi balasan dari KKB,” kata Ary.
Penyerangan kelompok bersenjata itu berlangsung sejak malam hari, pascapenembakan terhadap warga pemilik kios di sekitar Bandara Aminggaru Ilaga, Puncak. Mereka membakar kios-kios yang ada di Kampung Kimak, Distrik Ilaga.
“Jadi setelah penembakan di kios, mereka datang dengan jumlah besar membakar kios-kios di Kampung Kimak, Distrik Ilaga. Kemudian mereka (KKB) melanjutkan penyerangan ke Kota Ilaga, Ibu Kota Puncak,” kata Bupati Willem Wandik.
Dia mengatakan, kontak tembak masih terjadi di wilayah Ibu Kota Puncak. Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa itu. “Kita harus menjaga semaksimal mungkin wilayah Kota Ilaga. Kita jaga pasti, TNI-Polri perlu memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat di wilayah tersebut,” katanya. (Asi/Aza/INI Network)